25 Calon Pangulu Dari 9 Nagori se Kecamatan Bandar Masilam Siap Bertarung Merebut Kursi Panas

Kabarsimalungun.com || SIMALUNGUN – Usai penetapan bakal calon menjadi calon tetap oleh panitia pemilihan masing masing Nagori, diketahui ada sebanyak 25 Calon Pangulu dari 9 Nagori se Kecamatan Bandar Masilam yang akan bertarung merebut simpati hati masyarakat guna menduduki kursi panas menjadi Pangulu dinagori masing masing yang akan digelar pelaksanaan pemilihan dan pencoblosannya pada hari Rabu 15 Maret 2023 yang akan datang.

Berdasarkan data yang diperoleh awak media di kantor Camat Bandar Masilam bahwa ke 25 Calon tersebut masing masing berasal dari 9 Nagori yaitu :

1. Bandar gunung   : 1. Dirman Sidabutar

                                   : 2. Ahadi Cik

                                   : 3. Ahmad Asbullah Dmk

2. Gunung serawan : 1. Benyamin Damanik

                                    : 2. Priwahyudi

3. Bandar Masilam2 :1. M. Nasir

                                      2. Sutrisno

4. Bandar Masilam1 :1. Werly Wiliem Siregar

                                      2. Muhammad Ali Akbar                                             Lubis

                                      3. Muhendra

5. Bandar Silou         : 1. Erwan

                                    : 2. Sudarmadi

                                    : 3. Tugino

6. Panombean Baru : 1. Mudi Sarmun

                                      2. Basirun Sinambela

                                      3. Surijani Manurung

                                      4. Yatimin

                                      5. Hairullah Lubis

7. Lias Baru               : 1. Pendi Damanik

                                      2. Suherman

8. Bandar Tinggi       : 1. Samsiadi.S.Sos.I,M.Si

                                      2. Isdanil Jaya

9. Bandar Rejo          : 1. Suparman

                                    : 2. Endang Saputra

                                    : 3. Hari Susanto Sinaga

Dari 25 calon pangulu masing Nagori tersebut akan bertarung merebut jumlah suara di masing masing nagor berdasarakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebagai berikut :

1. Bandar Gunung      :  1062  Suara

2. Gunung Serawan   :    912   Suara 

3. Bandar Masilam2  :  1930   Suara

4. Bandar Masilam1  :  2173   Suara

5. Bandar Silou           :  1735   Suara

6. Panombean Baru   :  1491   Suara

7. Lias Baru                 :  1597   Suara

8. Bandar Tinggi         :  3241   Suara

9. Bandar Rejo            :  2675   Suara

Dengan demikian dapat kita rangkum bahwa dimasing masing nagori berbeda target perolehan suaranya yang disesuaikan dengan jumlah suara dengan jumlah calon Pangulunya yaitu untuk Nagori Bandar Gunung 1062 suara diperebutkan oleh 3 Calon Pangulu, Gunung Serawan 912 suara diperebutkan oleh 2 orang Calon Pangulu, Bandar Masilam2 1930 suara diperebutkan oleh 3 orang Calon Pangulu, Bandar Masilam1 2173 suara diperebutkan oleh 3 orang Calon Pangulu, Bandar Silou 2735 suara diperebutkan oleh 3 orang Calon Pangulu, sementara Panombean Baru 1491 suara diperebutkan oleh 5 orang Calon Pangulu, Lias Baru 1597 suara diperebutkan oleh 2 orang Calon Pangulu, sedangkan untuk Nagori Bandar Tinggi 3241 suara hanya diperebutkan oleh 2 orang Calon Pangulu, untuk Bandar Rejo 2675 suara diperebutkan oleh 3 orang Calon Pangulu.

Salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Bandar Masilam Drs.Ahmad Syahroni. SH.M.Pd saat ditemui di salah satu Coffee shop A & E Coffee Jalan Pesantren Huta I Bandar Rejo pada hari Sabtu 11/2/2023 sekira pukul 10.30 wib, saat dimintai komentarnya dalam rangka menjelang Pilpanag mengatakan “untuk pemilihan pangulu serentak Kabupaten Simalungun tahun 2022 ini hang akan diselenggarakan pada 15 Maret 2023 yang akan Kecamatan Bandar Masilam mengalami peningkatan, yaitu peningkatan jumlah pemilih dan peningkatan jumlah calon pangulunya bila dibandingkan dengan periode pemilihan pangulu tahun 2016 yang lalu” tuturnya.

Hanya saja menurutnya “sangat disayangkan peningkatan jumlah pemilih dan jumlah calon pangulunya tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) para Calon Pangulunya itu sendiri, hal ini kita ketahui berdasarkan data data pribadi para calon yang kita himpun masih terlalu minim dibidang latar belakang pendidikan para calon pangulunya, meskipun itu tidak bertentangan dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa mengenai syarat pendidikan calon kepala desa, namun setidakya para calon pangulu ini seharusnya sudab berbekal latar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) dari berbagai disiplin ilmu yang ada” tuturnya kepada awak media.

Masih menurut Drs.Ahmad Syahroni.SH,M.Pd

“hal ini terbukti masih adanya latar belakang pendidikan calon pangulu yang hanya mengunakan Ijazah Paket ‘C’ atau telah mengikuti ujian persamaan SMA sederajat, sedangkan untuk yang berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1) masih terlalu minim, tetunya ini semua akan menjadi tolok ukur bagi si calon pangulu itu sendiri untuk menjadi pimpinan tertinggi di Nagori bila nantinya terpilih mendapatkan suara terbanyak, sedangkan para Kaur Nagorinya sudah masing masing berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1) dari berbagai disiplin ilmu yang dikuasai” jelasnya kepada awak media.

Lebih lanjut dijelaskannya “disinilah lemahnya peraturan perudang undangan kita, pada era globalisasi saat ini atau diera persaingan global ini, dimana kita dituntut untuk mampu melakukan transformasi informasi dan komunikasi, sebab dizaman yang serba online ini kita masyarakat mendambakan seorang pemimpin yang mampu mengimbangi persaingan global ini dengan konsep konsep membangun nagori yang berbasis digitalisai, dimana kita ketahui bahwa disemua lini urusan administrasi pemerintahan sudah berbasis internet tidak lagi manual” tegas Drs.Ahmad Syahroni.SH,M.Pd kepada awak media.

Intinya menurut Ahmad Syahroni “seorang pangulu itu dituntut menjadi seorang konseptor yang berkemampuan dan berkelayakan selaku seorang pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan Nagori, bila plyning programnya tidak teruji ini tentunya sangat merugikan masyarakat itu sendiri selama enam tahun kedepan, lebih jelasnya seorang pangulu itu harus mampu menggali potensi yang ada dinagori guna mendapatkan Pendapatan Asli Nagori, bukan hanya duduk manis menunggu nunggu Dana Desa (DD) kapan cairnya, tetapi mampu memperoleh pasokan Dana dari sumber sumber yang syah, contohnya yang bersumber dari pihak ketiga yang bersifat tidak mengikat” jelas Ahmad Syahroni.

Masih menurut Drs.Ahmad Syahroni.SH,M.Pd

“kita ketahui Nagori itu setiap tahun wajib menyusun RAPBNagori (Rancangan Anggaran Penndapatan Belanja Nagori) yang notabene RAPBNagori ini disusun sebelum pergantian tahun anggaran atau awal tahun anggaran, dengan sebelumnya telah dilakukan Musyawarah Huta lebih dahulu, kemudian RAPBNagori tersebut di sidangkan bersama dengan Maujana Nagori dan tokoh tokoh masyarakat yang ada guna memperoleh pengesahan dari Maujana Nagori, dan melahirkan Peraturan Nagori sebagai pengantar RAPBNagori tersebut” jelasnya.

“RAPBNagori tersbut bersumber dari

1. Pendapatan Asli Nagori

2. Silva tahun anggaran sebelumnya

3. Dana Desa (DD)

4. Alokasi Dana Desa (ADD)

5. Sumbangan Pihak Ketiga yang bersifat tidak mengikat, namun setiap tahun anggaran dapat kita lihat di Papan Transparansi Ngori yang dipampangkan sumber dananya tidak pernah ada yang bersumber dari Nomor 1 dan Nomor 5, murni Nagori itu hanya dibiayai melalui sumber dana Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sedangkan yang bersumber dari Pendapatan Asli Nagori (PAN) dan sumber lainnya nihil sama sekali tidak ada” tegasnya kepada awak media.

Dijelaskannya”berdasarkan data data tersebut dapat kita garis bawahi bahwa disini jelas terlihat para Pangulu hanya semata mata duduk manis menungu Dana Desa (DD) melulu tanpa pernah memikirkan bagaiman Nagori itu bisa mendapatkan sumber dana dana lainnya, ini sesungguhnya benar benar sangat riskan bagi masa depan nagori itu sendiri, ironisnya bila suatu saat nanti Dana Desa (DD) ditiadakan oleh pemerintah pusat, sementara Nagori kita belum mampu untuk mandiri kan kacau jadinya, apa yang akan digunakan Nagori itu nantinya untuk membiayai roda pemerintahannya sementara Nagori itu secara totalitas tidak mempunyai Pendapatan Asli Nagori” jelas Drs.Ahmad Syahroni.SH,M.Pd menutup penjelasannya kepada awak mesia.(tim-red)

612 Pembaca
error: Content is protected !!