130.000 Prajurit TNI Jalani Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di 10 Provinsi

Kabarsimalungun.com

Jakarta- Sebanyak 130.000 Prajurit TNI menjalani serbuan Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca secara serentak di 10 Provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Maluku, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Papua.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., meninjau salah satu pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca kepada prajurit TNI di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 26 Maret 2021.

Saat melaksanakan peninjauan tersebut, Panglima TNI mendapat penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Koarmada I Kolonel Laut (K) dr. Hengky Setyahadi terkait proses vaksinasi yang diberikan kepada prajurit TNI AL. Serbuan Vaksinasi kepada prajurit TNI bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Dihadapan awak media, Panglima TNI menjelaskan bahwa mulai hari ini (Jumat, 26/3/2021), TNI melaksanakan vaksinasi dengan menggunakan Vaksin AstraZeneca sebanyak 130.000 vaksin dan dilaksanakan secara serentak di 10 Provinsi yang ada di Indonesia. “Hari ini sebanyak 130.000 prajurit TNI secara serentak melaksanakan vaksin AstraZeneca di 10 Provinsi Indonesia dan secara simbolis saya meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di Kolinlamil,” ujarnya.

Direncanakan pelaksanaan vaksinasi kepada prajurit TNI menggunakan Vaksin AstraZeneca akan selesai pada tanggal 2 April 2021. “Prajurit TNI yang melaksanakan vaksinasi menggunakan Vaksin AstraZeneca adalah para prajurit yang berada di basis, namun untuk prajurit yang masih melaksanakan dinas luar nantinya akan dilakukan pada hari Senin 29 Maret 2021,” kata Panglima TNI.

“Kepada prajurit TNI yang telah melaksanakan vaksinasi tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” pesan Panglima TNI.

Panglima TNI mengatakan vaksinasi kepada prajurit TNI menjadi prioritas karena setelah menerima vaksin para prajurit akan lebih optimal dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mendukung program pemerintah, baik dalam pelaksanaan PPKM skala mikro, maupun sebagai petugas tracing kontak erat yang akan terjun langsung di tengah masyarakat.

“Setelah disuntik vaksin bukan berarti badan prajurit TNI menjadi kebal terhadap virus, oleh sebab itu tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Vaksinasi membuat badan kita kuat dalam menghadapi virus seperti Covid-19, oleh sebab itu penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan,” tegasnya. (*/Al,Red)

138 Pembaca
error: Content is protected !!