Viral, Sahrul dan Sarah Tinggal Digubuk Reyot, Butuh Perhatian Pemkab Terkait.

Viral, Sahrul dan Sarah Tinggal Digubuk Reyot, Butuh Perhatian Pemkab Terkait.

Batu Bara, Kabupaten Batu Bara merupakan Daerah yang tengah bersiap-siap menuju kawasan industri yang disebut pejabat bakal sebagai Dubainya Indonesia.

kondisi rumah reot yang dihuni Sahrul dan sarah

Disisi lain ternyata masih banyak ditemukan ketimpangan dan kesenjangan sosial. Hal itu dapat kita telisik dari satu keluarga yang terpaksa menetap di sebuah ‘rumah’ sangat tidak layak huni tanpa sentuhan pejabat setempat.

Entah dimana Kepala Dusun, entah dimana Kades, entah dimana Camat, entah dimana pejabat Dinsos, entah dimana pejabat Dinas Perkim dan entah dimana lainnya???

Sepasang suami istri Sahrul dan Sarah terdaftar dalam kartu keluarga sebagai pemilik kartu keluarga nomor 1219062602 1400 20 adalah warga Dusun VI Desa Suka Jaya Kecamatan Tanjung Tiram Batu Bara. Mereka menempati sebuah bangunan reot yang tidak layak disebut rumah.

Kondisi miris ini diketahui wartawan lewat postingan pemilik akun Fb @Floria Yafanica Simanjuntak pada Senin (22/3/2021).

“Assalamualaikum Buat saudaraku yang ada di Kabupaten batu bara. Gimana kita melihat ini. sedih kan atau bertanya Harus di gimana kan. Ijin saya mendapat kiriman ini karena mereka tau Saya salah satu pengurus yayasan TBR sumut Donasi buat Kel Ibu Sarah melalui Rek Yayasan TBR”, tulis Floria pada dinding Fbnya.

Dari foto yang ditampilkan terlihat bangunan reot kecil yang terpaksa disanggah karena telah condong agar tidak rubuh. Kondisi ini sangat membahayakan siapapun yang tinggal menetap didalamnya.

Sayangnya pada dokumen kiriman seseorang kepada Floria Yafanica br Simanjuntak, sesuai postingan di Fb, tidak disebutkan usia dan pekerjaan pasutri malang ini. Juga tidak disebutkan apakah pasutri ini masih memiliki anak yang tinggal dengan mereka ditempat yang mirip (maaf tak tega menyebutkan).

“Kalaulah para pejabat di Batu Bara Bisa ini mau sedikit melirik kondisi keluarga ini niscaya kondisi tempat tinggal mereka tidak lagi seperti keadaan saat ini”, ucap Floria.

Padahal di tingkat paling bawah ada Kepala Dusun. Diatasnya ada Kepala Desa terus Camat. Di Dinsos ada TKSK, ada pendamping PKH, namun mengapa kondisi keluarga ini begitu miris? Apa salah mereka, bukankah mereka bagian dari Kabupaten Batu Bara yang bakal gemerlap dengan industri dan perusahaan-perusahaan raksasa?.

“Apakah para pejabat tidak mengetahuinya ? Hanya waktu yang dapat menjawab”, gumam Floria yafanica.

R.Gaol

198 Pembaca
error: Content is protected !!
Exit mobile version