Walikota Siantar Ajak PMII Cegah Paham Radikal yang Bisa Ganggu Keutuhan NKRI
KabarSimalungun.com, Pematangsiantar – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diharapkan mampu mencegah paham-paham radikal yang akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PMII juga diminta mampu membentuk pola pikir yang menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan tanggung jawabnya di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama.
Demikian disampaikan Walikota Pematangsiantar Dr H Hefriansyah SE MM dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Zainal Siahaan SE MM di acara Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pengurus Cabang (PC) PMII Siantar-Simalungun di MTs Swasta Khoiratul Islamiyah, Jalan Melanthon Siregar Pematangsiantar, Sabtu (20/2/2021) pagi.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Pematangsiantar menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Mapaba ini oleh PMII Siantar- Simalungun, yang Insyaallah kita harapkan bersama dapat berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
Disebutkan, mahasiswa yang notabene adalah agen perubahan diharapkan mampu melakukan inovasi dan kreativitas dalam melakukan perubahan yang positif. Perubahan tersebut dapat diraih apabila mahasiswa mempunyai wadah untuk menyalurkan potensi diri, minat, dan bakat,” tukasnya.
Haris diyakini, lanjutnya, berorganisasi merupakan salah satu jalan bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengalaman yang terkadang tidak diperoleh di dalam kampus. Sehingga nantinya akan menjadi kader yang militan dan mampu berkompetisi di sektor kampus dan bermanfaat di tengah masyarakat.
“Kepada PMII, saya berharap kiranya tetap bersinergi serta turut mendukung program-program Pemerintah Kota Pematangsiantar. Ini semua demi mewujudkan tujuan kita bersama agar Kota Pematangsiantar semakin Mantap, Maju, dan Jaya,” tandasnya.
Turut hadir, Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) Kota Pematangsiantar H Maranaik Hasibuan MA, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Azlansyah Hasibuan, pengurus GMKI, PMKRI, GMNI, dan HMI, serta tokoh agama dan tokoh pemuda. Ujarnya (Al,Red)
