Kabarsimalungun.com
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) gelar simulasi pemberian vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sinovac. Simulasi diadakan di UPTD Puskesmas Parsoburan, Jalan Parsoburan, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat, Selasa (12/1/2021) sekitar jam 17,00 Wib.
Di jelaskan Kadis Kesehatan Pematangsiantar dr Ronald Saragih menjelaskan, tujuan simulasi untuk memberikan pembekalan teknis kepada penerima vaksin. Begitu juga dengan petugas yang difasilitas oleh Dinkes menjelang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Pematangsiantar, Februari yang akan mendatang.
“Mengingat ada berbagai tahapan dan syarat sebelum orang diberikan suntikan vaksin,” katanya.
Masih kata Ronald, penerima vaksin Covid-19 Sinovac terlebih dulu harus mendapatkan pesan melalui SMS pemberitahuan. Setelah mendapat SMS pemberitahuan, penerima diminta membalas SMS untuk melakukan registrasi ulang. Apabila sudah registrasi ulang. Setelah itu akan keluar E-Tiket yang menyatakan bahwa yang bersangkutan akan menerima vaksin Covid-19 di Puskemas tertentu.
Dilanjutkan Ronald, setelah mendapatkan E-Tiket, yang bersangkutan masih harus melalui empat tahap lagi. Yakni tahap pertama, orang yang akan dilakukan suntik vaksin terlebih dahulu harus menunjukkan E-Tiket. Kemudian dilakukan verifikasi pendaftaran melalui aplikasi ‘Peduli Lindungi’.
Tahap kedua untuk screening, di tahap ini, calon penerima vaksin akan diperiksa kesehatannya, seperti pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah. Jika lolos di tahap kedua, maka tahap ketiga adalah pemberian vaksin Covid-19 Sinovac dengan cara disuntik di lengan kiri atas.
Usai disuntik, masuk ke tahap empat, yakni penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit. Setelah observasi, penerima vaksin akan diperbolehkan pulang oleh pihak Puskesmas yang dihunjuk.
Tampak hadir dalam simulasi tersebut antara lain Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar Windharlan Siallagan, para Kepala Puskesmas, para dokter, dan tenaga kesehatan. Ujarnya (Al,Red)
