Jakarta – Duta Besar Jepang, H.E. KANASUGI Kenji, beserta rombongan tiba di VIP Room Masjid Istiqlal pada Rabu, 22 September 2021. Delegasi diterima oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. DR. KH Nasaruddin Umar, MA yang didampingi Kabid Sosial dan Pemberdayaan Umat, Laksamana Pertama TNI (Pur) Asep Saepudin; Kepala Kabid Peribadatan, KH. Bukhori Sail Attahiri, Lc, MA; Kabid Pendidikan dan Pelatihan, KH. Faried F. Saenong, Ph.D.; Kabid Riayah, Irjen Pol (P) Dr. H. M. Said Saile, M.Si; Kabag Kerjasama dan Keuangan, Dr. N. E. Fatimah Azzahra, M.Si; dan Direktur Utama Istiqlal Global Fund (IGF) Mulyono Lodji, M.Si.
Imam Besar menyampaikan Jepang dan Indonesia memiliki banyak persamaan dalam hal budaya sehingga diharapkan melalui Duta Besar, Masjid Istiqlal dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah Jepang. Imam Besar menawarkan untuk mengirim Imam pada komunitas muslim di Jepang karena Masjid Istiqlal memiliki lembaga pendidikan dan pengkaderan imam dan ulama yg moderat.
Hal yang perlu dipelajari dari Jepang adalah bagaimana tetap bisa mempertahankan budaya dan kemurnian agama ditengah kemajuan yang dicapai dan modernitas. Imam Besar sangat terkesan dengan kebersihan dan kerapihan lingkungan Jepang, beliau teringat dengan mobil kecil pembersih jalan yang ada di Jepang dan berharap Masjid Istiqlal bisa memilikinya.
Duta besar Jepang yang baru pertama kali berkunjung ke Masjid Istiqlal sejak dilantik menyatakan tentang adanya peluang kerjasama dalam bidang sosial, politik dan kebudayaan. Duta besar bahkan menunggu terjadinya kerjasama itu. Dalam hal ini juga mengenalkan empat orang yang mendampinginya yaitu Mr. TAMURA Masami (Wakil Duta Besar Jepang), Mr. TANAKA Motoyasu (Direktur Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang), Mr. TSUNODA Katsunori (Sekretaris 1 Bagian Politik, Kedutaan Besar Jepang) dan Mr. Furunobu Koichi berperan sebagai penerjemah karena Duta Besar berkonukasi menggunakan Bahasa Jepang.
Secara terperinci Imam Besar menyampaikan hal yang ingin dipelajari dari Jepang adalah pembinaan kemajemukan masyarakat, pembinaan dalam hal keagamaan, spiritualitas dan budaya. Kabid Sosial menyampaiakan keinginan kerjasama dalam bidang bantuan sosial dan pengembangan ekonomi masyarakat. Kabid Peribadatan menyampaikan tentang visi Masjid Istiqlal yang sudah mulai go internasional sehingga menawarkan untuk menghubungkan Masjid Istiqlal dengan jaringan masjid di Jepang dan memulai kerjasama melalui keikutsertaan komunitas muslim Jepang dalam acara peringatan hari besar agama Islam yang dilakukan melalui virtual.
Kabid Diklat menyampaikan peran Masjid Istiqlal dalam melaksanakan pendidikan mulai dari tingkat anak-anak samapai Pendidikan Kader Ulama. Masjid Istiqlal juga dipercaya untuk melaksanakan pembinaan kepada para pembina rohani di lingkungan tentara dan kepolisian tingkat nasional. Kabid Diklat menyampaikan adanya rencana pelaksanaan program Pendidkan Kader Ulama Internasinal yang diharapkan akan diikuti perwakilan negara-negara di wilayah dunia timur yang mengusung moderasi Islam. Kabid Riayah tertarik untuk menjalin kerjasama pada bidang sistem keamanan dan pengolahan sampah.
Imam Besar di depan Duta Besar Jepang memperkenalkan dan menunjuk Direktur Utama Istiqlal Global Fund (IGF) Mulyono Lodji, M.Si.sebagai PIC untuk merealisasikan lanjutan pembicaraan pada pertemuan ini. Mulyono menyampaikan secara general 43 program New Istiqlal yang dicanangkan Masjid Istiqlal secara global dan menyatakan bahwa salah satu tujuan pembentukan Istiqlal Global Fund adalah untuk mendukung program-program besar tersebut.
Duta Besar pada kunjungannya itu mengucapkan terima kasih atas penerimaan Masjid Istiqlal. Beliau menceritakan bahwa sejak tahun 2004 sudah terdapat 160 guru pesantren berkunjung ke Jepang yang dilaksnakan setiap tahun. Bahkan juga perwakilan dari kalangan NU, Muhammadiyyah dan Universitas Negeri Indonesia sudah berkunjung ke Jepang.
Pesantern asuhan Imam Besar juga disampaikan pada tahun 2018 telah berkunjung ke Jepang, terkait hal ini Imam besar mengucapkan terima kasih dan apresiasi karena pesantren yang dimaksud bisa memenuhi standar ISO sepulangnya dari Jepang. Kedutaan Besar Jepang juga bermaksud mengundang Imam Besar pada acara buka puasa bersama Ramadhan mendatang, karena puhak kedutaan biasa menyelenggarakan acar tersebut. Pembicaraan resmi berakhir pada pukul 15.30.
Acara di akhiri dengan pemberian plakat dari Imam Besar Masjid Istiqlal kepada Duta Besar, foto bersama dan berkeliling Masjid Istiqlal. Kunjungan tidak hanya pada bagian utama Masjid Istiqlal tetapi juga melihat dari luar terowongan Silaturhim Masjid Istiqlal-Katedral dan meninjau lokasi Istiqlal Business Center. (TIM/Red)