Pematangsiantar, Pemandian Putri Raja Siantar dan Pembangunan Tugu Sang Naualuh Damanik Butuh Perhatian Khusus dari Pemko Siantar.
Negara Republik Indonesia terkenal dengan berbagai suku dan pahlawan-pahlawan yang berperang di daerahnya masing-masing yang melawan Negara Belanda.
Pahlawan-pahlawan tersebut termasuk ada di Kota Pematangsiantar yang membela daerahnya dari penjajahan Belanda.
Upayanya dalam memperjuangkan tanah kesayangannya yang kini bernama Pematang Siantar seperti tidak dihargai oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Hal itu terlihat dari tidak juga adanya bangunan tugu Raja Siantar yaitu Sang Naualuh Damanik sebagai jati diri Kota Pematangsiantar dan Pahlawan kota Siantar
Bukan hanya itu, Pemandian Putri Raja Siantar yang beralam gang tuan maroeli damanim tidak juga dapat perhatian dari Pemerintah Kota Siantar.
Salah satu Mahasiswa Kota Siantar, Irul menjelaskan untuk membangun situs sejarah tentang Pemandian Putri Raja dan Tugu Sangnaualuh Damanik di butuhkan kerjasama dengan Pemko Siantar maupun keturunan Raja Siantar.
Lanjut menambahkan,
Kota Siantar merupakan tanoh bumi Habonaron Do Bona yang diisi oleh beragam suku, berbagai etnis dalam hal ini menerima keberagaman suku merupakan jiwa yang mulia dimiliki Raja Sangnaualuh Damanik.
“Berharap kepada Pemko Siantar, keluarga besar Damanik, mengadakan diskusikan lagi Tempat Pembangunan Tugu Raja Siantar agar dapat kesepakatan bersama.
Pembangunan tugu Raja siantar telah lama dinantikan pada tahun 2012 sampai tahun 2020, untuk menghargai jasa pahlawan Raja Siantar, ketika tugu tersebut sudah di bangun, maka masyarakat yang di luar wilayah kota siantar, bangga datang di Kota Pematangsiantar dengan tingkat paling Toleran nomor Tiga di Indonesia.
Berharap kepada Pemko Siantar untuk memperbaiki tempat Pemandian Putri Raja Siantar, Situs Sejarah tersebut merupakan tanggung jawab Bersama-sama dan meminta dinas Terkait untuk membersihkan dan membangun sebuah Taman yang bersih.
Delapan podah Raja Sangnaualuh Damanik 1.parholong (pengasih), 2.parhorja (pelayan), 3.pintor maruhur (jujur), 4.pakkar (berani), 5.iparnagodangkon (bertanggung jawab), 6.hot paruhuran (teguh pendirian), 7.marsipatunggungan (saling menghormati),
8. Patorsahon horja (membangun)” Ujarnya (Al,Red)