AKHIR JABATAN JR. SARAGIH DI BANDAR MASILAM ADA PEROYEK TERBENGKALAI DAN TAK JELAS DANA PEROYEKNYA.

Kabarsimalungun.com. SIMALUNGUN – Di akhir masa jabatan bupati simalungun JR. Saragih April 2021 di Kecamatan Bandar Masilam setidaknya ada 1 peroyek yang terbengkalai pengerjaannya tanpa di ketahui apa yang menjadi kendala peroyek tersebut belum di rampungkan pengerjaannya oleh pihak pemborong atau rekanan yang menangani peroyek tersebut.

Dari hasil investigasi awak media di lapangan Kamis (29/04/2021) sekira pukul 10.00 wib di sejumlah SD yang ada  bahwa salah satu Peroyek tanpa Plang yang terbengkalai tersebut adalah bangunan Kamar mandi berikut MCK nya di SD Negeri di Kecamatan Bandar Masilam dan SD Swasta, yang sampai saat ini baru hanya sebatas bangunan tembok yang berukuran kurang lebih 3 × 4 meter beratapkan coor beton yang belum di lengkapi dengan fasilitas lainnya seperti Pintu, lantai, keloset juga belum terpasang, bahkan sekelilingnya pun belum di plaster.

Selain itu juga ada Peroyek Sumur Bor berikut water thank nya untuk sejumlah 17 SD Negeri se Kecamatan Bandar masilam yang juga dikerjakan tanpa Plang Peroyek dan terlihat di kerjakan asal jadi tanpa memperhitungkan akibat di kemudian hari.

Bagaimana tidak letak mesin Sanyo dengan cara di tanam di dalam tanah dan di tutup mati dengan adonan semen dan pasir yang tidak dapat di buka tutup apa bila di perlukan, dan letak mesin sanyo dan pengeborannya persis di halaman lokal belajar siswa.

Salah satu Kepala sekolah yang di konfirmasi awak media pada hari Kamis (29/04/2021) pukul 10.10 wib, mengaku tidak tahu menahu peroyek bangunan Kamar mandi dan pengadaan air bersih (bor hisap) ini berasal dari mana juga besaran anggarannya kita selaku Kepala sekolah tidak mengetahui sama sekali.

Terpisah Korwil Pendidikan Kecamatan Bandar Masilam Abdul Rahman Purba.Spd yang dikonfirmasi wartawan pada hari yang sama melalui sambungan selurernya mengatakan ” informasi yang saya dapat katanya kedua peroyek itu bersumber dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Simalungun, namun soal besaran anggarannya juga rekanan yang mengerjakannya serta Plang Peroyeknya kita tidak tahu pak, sebab sampai saat ini kita hanya menerima laporan dari Kepala kepala sekolah saja bukan dari rekanan yang mengerjakan atau dari pemborong “.

Dikatakannya ” kalau jumlah peroyek kamar mandi dan toilet kita belum tahu pak berapa SD di Kecamatan Bandar masilam, tapi kalau sumur bor sudah kita pastikan ada 17 SD Negeri yang dapat peroyek tersebut ” tuturnya mengakhiri.
Pantauan di lapangan ada lagi sejumlah peroyek plang Covid-19 yang berukuran ± 2,5 × 3,5 m yang di pasang di halaman halaman sekolah di Kecamatan Bandar masilam, yang konon katanya ini juga bersumber dari bantuan Covid-19, yang jumlah dananya mencapai Rp 6 juta rupiah per satu plang Covid-19 tersebut.(tim/redaksi).

189 Pembaca
error: Content is protected !!