Uji Penyuntikan Vaksin asal Cina, Muhammad Ichsan : Urutan Relawan diawali Pejabat Eksekutif, Legislatif kemudian baru Rakyat
KabarSimalungun. Jakarta – Pemerintah mengajak masyarakat luas untuk bergabung menjadi relawan uji klinis vaksin Corona. Vaksin yang akan diuji adalah hasil kerja sama antara BUMN farmasi, Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac.
Direktur Fokusparlemen Institute, Muhammad Ichsan berharap Relawan pengujian Vaksin dari cina harus dilakukan diawali dari atas Pejabat/Petinggi Negara, Eksekutif serta Legislatif.
” jika hasilnya keluar aman baru ke bawah (Grass Root) Rakyat “. jelasnya.
Mahasiswa Magister Kajian Asia Tenggara FIB UI itu menambahkan,
” Kita meminta relawan vaksin perdana diawali Presiden, Menteri kemudian Legislatif MPR, DPR, DPD serta pejabat DPRD pejabat setingkat mereka harus di uji dengan menyuntikkan Vaksin made in cina sinovac tersebut lebih dulu ” .
Sebelumnya dikutip melalui detik.com, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memaparkan, masyarakat yang mau jadi relawan syaratnya harus berumur 18 hingga 59 tahun. Calon relawan juga tidak sedang melakukan uji klinis apapun.
“Di sana dinyatakan bahwa yang bisa ikut ini adalah orang dewasa sehat usia 18-59 tahun, kemudian tidak ikut dalam uji klinis lainnya,” jelas Arya kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).
Kemudian calon relawan juga tidak memiliki riwayat terinfeksi virus Corona. Relawan juga tidak memiliki penyakit bawaan lainnya.
Sebagai informasi, Bio Farma sendiri butuh 1.620 relawan untuk menjajal vaksin dari China ini. Head of Corporate Communication PT Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan uji klinis vaksin sendiri akan dilakukan mulai bulan Agustus. Uji klinis dilakukan selama 6 bulan lamanya.
“Secara scientific memang 6 bulan itu adalah waktu yang optimal untuk melihat bagaimana reaksi dari vaksin ini. Jadi dari sisi regulasi maupun bukti scientific nya kita harus penuhi persyaratannya,” tutur Iwan dalam acara Market Review dengan IDX Channel, Kamis (23/7/2020).
Saat ini, uji coba tahap III vaksin Corona dari Sinovac sendiri tidak hanya dilakukan oleh Indonesia saja. Beberapa negara lainnya juga melakukan uji klinis serupa menggunakan bibit vaksin dari Sinovac, diantaranya Brazil, Bangladesh, dan Turki. Setelah uji coba dinyatakan berhasil, maka masing-masing negara siap memproduksi vaksin tersebut secara massal.(**)