Aktor Dwi Sasono Diamankan Polisi. Ketua Umum GPAN : Wajah Humanis Bukan Patokkan Terhindar Dari Narkoba.
Kabarsimalungun || Jakarta – Dunia selebritis akhir-akhir ini banyak menghebohkan dunia maya, dimana sudah beberapa artis tertangkap akibat menggunakan narkoba. Salah satunya yang baru-baru ini terjadi adalah artis Roy Kiyoshi.
Sehabis artis Roy Kiyoshi dunia artis kembali dihebohkan dengan tertangkapnya aktor piawai pemeran puluhan film nasional, Dwi Sasono, awal Juni 2020. Pemain film terbaik yang juga suami penyanyi ABTree, Widi Mulia, ini ditangkap Sat Narkoba Polres Jakarta Selatan karena kepemilikan ganja.
Senin 1 Juni 2020 bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, konsentrasi masyarakat tiba-tiba terhentak atas tertangkapnya aktor piawai tersebut.
Bahkan wajah ganteng yang juga humanis sangat disukai banyak orang dengan kehidupannya yang tentram dan damai. Rumah tangganya dengan Widi pun terbilang adem-adem saja dan jarang terdengar tertimpa gosip.
Peristiwa kasus Dwi Sasono. Ibu-ibu di Bandung penggemar berat Dwi Sasono saat mengetahui penangkapan Dwi Sasono bergumam, “Duh gak nyangka ya. Sayang sekali ya”.
Ketua Umum Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Brigjen Pol Purn ADV Drs Siswandi angkat bicara” terlihat wajah humanis tidak menjamin orang tersebut bersih dari narkoba.
Sudah seseringkali Ketua GPAN mewanti-wanti para selebritis agar jangan pernah mencoba-coba dengan narkoba. Karena narkoba sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh dan jiwa. Kalau sudah terjerumus maka dia akan terbiasa dan ketergantungan.
“Jangan mencari pembenaran kalau narkoba itu baik untuk diet, vitalitas tubuh, kesehatan fisik, dll. Narkoba apa pun jenisnya akan merusak kita,” ungkap Siswandi yang juga pernah bertugas di BNN.
Yang menjadi pusat perhatian Siswandi, terutama saat penangkapan terhadap Dwi Sasono, terdapat tiga anaknya yang masih kecil-kecil. Seperti diketahui Dwi Sasono menikahi Widi Mulia pada tahun 2007 dan dikaruniai tiga orang anak. Mereka itu antara lain Dru Pawiro Sasono, Widuri Putri Sasono, dan Den Bagus Satrio Sasono. “Kasihan anak-anaknya. Mereka belum mendapatkan pemahaman tentang adiksi narkoba. Sehingga yang didapat pemahaman yang sesat,” tandas Siswandi.
Ganja yang didapat polisi dari tangan Dwi Sasono, sesuai Lampiran Permenkes 50/2018, merupakan jenis narkoba golongan I. Dampaknya sangat buruk untuk otak, paru-paru dan kesehatan mental pemnggunanya.
Menurut Brigjen Pol P Siswandi bahaya penyalahguna Ganja bagi yang mengkonsumsinya sebagai berikut :
Bahaya bagi Otak : Menggunakan ganja terlalu banyak akan mengganggu kemampuan berpikir. Bisa kehilangan memori, hingga terhambatnya fungsi otak. Dibuktikan dengan adanya perubahan struktur tertentu pada otak jika menggunakan ganja dalam jangka panjang.
Merusak Paru-paru : Kandungan tar pada ganja hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari tar tembakau dalam rokok. Asap yang dihasilkan dari pembakaran ganja juga memiliki kandungan zat penyebab kanker jauh lebih tinggi dari asap rokok biasa. Akibatnya, risiko kanker paru-paru bisa semakin tinggi, terutama jika pemakaian ganja dalam waktu lama.
Gangguan Mental : Penggunaan ganja yang berlebihan bisa mengganggu kesehatan mental. Menyebabkan kambuhnya gejala psikosis para mengidap skizofrenia. Ganja membuat seseorang mengalami halusinasi, delusi, meningkatkan rasa cemas, dan serangan panik.
“Penggunaan ganja dalam jangka panjang mengakibatkan sulit tidur, terjadi perubahan suasana hati, dan berkurangnya nafsu makan. terang Brigjen Pol P Siswandi yang sekaligus ketua GPAN.
Redaksi KS.
sumber : Ketua Umum GPAN/Indonesiapost.co