Kemensos Bantu 87 Korban Angin Puting Beliung Di Langkat
Langkat– Kemensos Berikan Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) senilai Rp. 466.000.000 kepada 87 keluarga korban angin puting beliung di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatra Utara pada hari Kamis (1/10/2020).
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Muhammad Safii Nasution menjelaskan pemberian bantuan itu kepada 87 keluarga tersebut telah melalui verifikasi dan validasi terlebih dahulu agar tidak salah sasaran.
“Dari 102 yang diusulkan setelah dilakukan pendataan, verifikasi dan validasi kepada mereka yang rumahnya rusak berat akibat angin puting beliung. Kami dapati 87 orang. Mereka tersebar di 7 desa yaitu Desa Tanjung Mulia, Suka Damai Timur, Muka Paya, Suka Damai, Suka Jadi, Paya Rengas, Batu Melenggang,” katanya.
Kemensos telah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk dapat menyalurkan bantuan secara non tunai kepada masing – masing penerima manfaat yang telah tergabung dalam kelompok penerima manfaat.
“Sistem penyaluran bantuan secara nontunai sehingga langsung ke rekening yang bersangkutan,” tambahnya.
Bencana angin puting beliung mengakibatkan masyarakat mengungsi ke rumah keluarga akibat kerusakan rumah sebanyak 240 unit dengan rincian rumah rusak ringan sebanyak 97 unit, rusak sedang sebanyak 41 unit.
Wakil Bupati Langkat Syah Affandi mengaku tidak menyangka dengan pencairan dana bantuan bangunan kepada 87 warganya. Ia bahkan menyebut bantuan ini sebagai bentuk anugrah ditengah pendemi covid 19.
“Kami sangat senang ditengah pemerintah pusat yang memfokuskan penanganan sosial akibat covid 19 masih bisa membantu warga Langkat. Validasi sangat cepat dan hari ini langsung diberikan kepada korban,”jelas Syah Affandi.
Syah Affandi menambahkan Kabupaten Langkat merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana alam seperti angin puting beliung dan banjir. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi covid 19 yang dihadapi masyarakat.
“Wilayah kami merupakan daerah yang rawan bencana. Jadi saya minta kepada Kemensos untuk memberikan perhatian lebih,” tambah Syah.
Pembentukan 2 kampung siaga bencana (KSB)
Menanggapi permintaan pemerintah Kabupaten Langkat, Kemensos berjanji akan membentuk 2 kampung siaga bencana (KSB). Safii Nasution menjelaskan pembentukan kampung siaga bencana ini ditujukan untuk memberikan edukasi dan keterlibatan masyarakat terhadap bahaya bencana alam.
“Dalam penghadapi bencana masyarakat harus dilibatkan, diedukasi bagaimana bisa menyelamatkan diri jika terjadi bencana. Saat ini Kementerian Sosial telah membentuk 773 KSB di seluruh Indonesia,” kata Safii.
Selain itu, dikatakan Safiin dalam KSB saat ini juga ditambahkan adanya edukasi penanganan wabah covid 19.
“Pelajaran penanganan covid 19 ini sebagai bentuk edukasi tambahan kepada masyarakat agar juga lebih peka terhadap pandemi yang tengah terjadi saat ini. Disejumlah daerah pembentukan KSB sekarang juga telah diberikan materi mengenai covid 19,” jelas Safii.
Kemensos juga telah mempunyai 36 ribu taruna siaga bencana atau TAGANA yang bertugas membantu masyarakat dalam mengatasi bencana.
“Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Kita tidak bisa lagi mengatakan bahwa ini musibah, karena kita memang tinggal di daerah yang rawan bencana. Suka tidak suka, kita berada di wilayah rawan bencana. Untuk itu, masyarakat harus tampil terdepan dalam meminimalisir bencana, dan masyarakat pula yang pertama merespon terjadinya bencana,” papar Safii Nasution.
Menurutnya, tak satu pun daerah di Indonesia yang aman dari bencana, sehingga dibutuhkan langkah antisipatif melalui program mitigasi bencana yang tepat guna meminimalisir terjadinya bencana. (*)
Sumber: Humas Ditjen Perlindungan& Jaminan Sosial Kemensos RI.