Hukrim  

Tidak Hargai Kearifan Lokal Warga Keluhkan Pengeboran Pipa Pertagas Area Sumatera

Simalungun – Warga Nagori Timbaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun keluhkan pemasangan Pipa pengeboran Pertamina Gas Northern Sumatera Area (Pertagas NSA) .

Dilangsir dari media Silidnews   Pengerjaan pengeboran pipa (Horizontal Direct Drilling) PT. Pertamina Gas Northern Sumatera Area (Pertagas NSA) untuk menembus dasar sungai Bah Tongguran di nagori (desa/red) Tembaan, kecamatan Bandar, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara di persoalkan warga karena pihak PT. PGAS SOLUTION selaku rekanan (vendor) pelaksana pekerjaan tidak menghargai kearifan lokal dan melaksanakan pekerjaan dengan semena-mena tidak menghiraukan dampaknya terhadap warga sekitar. 

Keterangan dari warga menyebut, sebelum dilakukan pengerjaan, sosialisasi kepada warga sekitar yang terkena dampak tidak dilakukan. Penutupan akses jalan dan penggalian jalan warga juga tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. 

Warga juga mengatakan,pelaksana proyek memarkir alat berat dan meletakkan material-material dengan sewenang-wenang tanpa permisi terlebih dahulu di halaman rumah warga  dengan alasan tanahnya sudah dikontrak oleh Pertamina Gas selama 18 (delapan belas) tahun sejak tahun 2015.

Lokasi pengerjaan yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah warga juga sangat mengganggu dan dikeluhkan terlebih disaat kerja lembur malam hari menimbulkan suara bising. Hanya satu warga yang mendapat uang ganti sewa rumah untuk pindah sementara, itupun karena anaknya sakit. 

Salah seorang warga, nek Ngadiyem yang dalam kondisi tidak sehat, terkadang harus mengungsi ke tempat anaknya untuk menghindari suara bising di saat pelaksana proyek kerja lembur malam. 

Lamanya proses pengerjaan selama berbulan-bulan juga dituding warga sebagai akibat kesepelean karena saat acara syukuran dimulainya pekerjaan diisi dengan acara memotong kambing dan minum-minum beralkohol sejenis tuak di salah satu rumah warga. 

Soal ganti rugi kerusakan yang merugikan warga juga tidak ada transparansi. Bagi warga yang punya sanak keluarga orang kuat mendapat lebih, sementara warga yang biasa-biasa saja dikasih pergantian sesuka pelaksana. 

Warga tidak berani protes karena proyek tersebut kerap didatangi oknum-oknum berseragam TNI yang diduga merupakan aparat yang diperbantukan mengawasi jalur pipa Pertamina Gas. 

Supriyadi salah seorang warga Tembaan saat ditemui oleh Reporter, Selasa (6/9/22) sekitar pukul 13:00 WIB menyebutkan, pergantian yang dia terima tidak sesuai dengan kesepakatan awal. 

Plank proyek sebagai keterbukaan informasi publik hanya mencantumkan jenis pekerjaan dan nama vendor pelaksana pekerjaan. Besarnya alokasi dana pengerjaan tidak dicantumkan mengingat Pertamina Gas selaku perusahaan BUMN,diduga untuk mengelabui agar tidak diketahui publik. 

Pantauan di lokasi pengerjaan tepatnya di areal perkebunan sawit PTPN III, limbah berwarna kecoklatan menggenang disana-sini dan hanya dibiarkan begitu saja. 

Humas Pertamina Gas wilayah Sumatera, Yedo ketika dikonfirmasi dan disampaikan tentang kondisi dan keluhan warga tersebut melalui layanan pesan WhatsApp, mengatakan sudah sesuai prosedural.

“Apa yang abg sampaikan tak sama datanya dengan kondisi dilapangan. Tim perusahaan sudah sesuai prosedural” Balasnya singkat. (*)

560 Pembaca
error: Content is protected !!