Suasana Pagelaran Wayang Kulit Pada Acara Bersih Desa Didesa Kandangan Kabupaten Batu Bara

Kabarsimalungun.com || BATU BARA – Suasana hangat penuh keakraban dalam nuansa kekeluargaan masyarakat Desa Kandangan dan Desa Sei Simujur Kecamatan Laut Tador Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara, menyaksikan pagelaran seni budaya Wayang Kulit yang dikemas dalam acara Suroan Bersih Desa, di Dusun 9 Desa Kandangan Rabu 2/8/2023 pukul 20.00 wib hingga subuh.

Rintik hujan gerimis yang turun membawa berkah mengiringi acara ritual tersebut tidak menyurutkan semangat kaum bapak dan kaum ibu juga anak anak remaja untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut, alunan gamelan yang dipadu dengan suara sinden yang menggetarkan hati, membawa keheningan tersendiri didalam hati sanubari, mereka terhanyut dan terbuai seakan mereka kembali terbangun dari tidurnya, yang selama hampir tenggelam akibat dekadensi budaya dan kearifan lokal yang hampir punah.

Sesuai dengan tema acaranya “budaya nusantara dan kearifan lokal merupakan bingkai kebehinnekaan bangsa”, hal inilah yang memicu semangat kedua Kepala Desa tersebut yaitu Desa Sei Simujur dan Desa Kandangan, yang secara kebetulan kedua Kepala Desa tersebut adalah hubungan abang dan adik, Kepala Desa Sei Simujur Sutimin merupakan abang kandung dari Kepala Desa Kandangan Suratmin.

Saat ditemui wartawan diarena pagelaran wayang kulit dan saat suara gamelan sedang ditabuh, Suratmin kepada wartawan mengatakan “kita sadari pak bahwa saat ini budaya asli nusantara kita sudah hampir punah dari pergantian generasi, seperti wayang kulit, Ludruk, Ketoprak dan Campur Sari sudah begitu langka kita lihat dan kita dengar keberadaannya, oleh karenanya kami berdua selaku Kepala Desa merasa punya tanggung jawab untuk itu semua, terutama dalam hal penularannya kepada generasi kita saat ini”, tuturnya.

Itu semua menurut Suratmin “ini semua merupakan tantangan yang tidak mudah untuk kita lestarikan kembali, sebab saat para generasi kita juga orang orang sebaya kita sudah terkontaminasi dengan budaya budaya yang bukan bersumber dari bangsa atau suku kita sendiri, oleh karenanya saat ini kita dihadapkan dengan sistim digitalisasi yang sudah merasuk kedalam jiwa dan pemikiran anak anak kita melalui Android atau Smart Phone, sehingga mengakibatkan terjadinya dekadensi budaya lokal bagi generasi kita”, jelas Suratmin kepada wartawan.

Oleh karena itu kata Suratmin “saya bersama abang saya berupaya untuk menyentuhkan kembali budaya bangsa dan suku kita seperti Wayang Kulit ini ketengah kehidupan masyarakat kita, hal ini tentunya memerlukan kerjasama yang baik antara pemerintah desa dengah pihak pemerintah Kabupaten Batu Bara ini, sebab bila tanpa dukungan dan arahan dari pihak pemerintah Kabupaten Batu Bara ini semua sulit untuk ditindak lanjuti”, tegas Kepala Desa Kandangan Suratmin.

Labih lanjut disampaikannya “tapi pak alhamdulillah tadi siang pada acara pembukaan dan kenduri serta doa bersama, bapak Bupati kita Ir.Zahir.M.Ap dalam memberikan kata sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh pak Kadis PMD Zamzamy Elwadrip mengatakan bahwa bupati batu bara sangat mendukung dengan membangkitkan kembali budaya wayang kulit ini juga kearifan lokal, dan berharap kepada Kepala Desa agar kegiatan kegiatan yang seperti dapat ditampung dalam APBDes masing masing tentang hal pendanaannya”, ucap Kepala Desa Kandangan Suratmin mengakhiri.(as-red)

1,028 Pembaca
error: Content is protected !!