Kabarsimalungun.com
Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo baru saja melantik Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM Republik Indonesia bersama Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kamis (28/4/21) setelah DPR menyetujui penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud serta Kementrian Investasi.
Baru saja dilantik, tanpa membuang waktu sosok kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku 7 Agustus 1976 ini langsung melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Kunjungan Kerja yang rencananya akan dilakukan pada Jumat tanggal 30 April 2021 merupakan kunjungan kerja perdana Bahlil sebagai Menteri Investasi.
Tampaknya mandat dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri Investasi untuk bisa mendapatkan realisasi investasi sebesar Rp.900 Triliun pada tahun ini akan dikejar oleh menteri Investasi. Terbukti dengan kunjungan kerja ke KEK Sei Mangkei yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia untuk dapat menarik perhatian investor baik dalam maupun luar negeri.
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sendiri merupakan Kawasan Ekonomi Khusus yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015.
KEK Sei Mangkei yang berlokasi di kabupaten Simalungun,Provinsi Sumatera Utara memiliki bisnis utama berupa industri kelapa sawit dan karet yang difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar.
PT. Kawasan Industri Nusantara (KINRA) selaku pengelola KEK Sei Mangkei, dengan antusias akan menyambut kedatangan Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM ke KEK Sei Mangkei.
Diharapkan dengan kedatangan Bahlil Lahadalia akan berdampak kepada bertambahnya dukungan dari pemerintah terhadap KEK Sei Mangkei agar dapat menjadi Kawasan Industri yang mempunyai peran besar dalam menambah pendapatan Negara dan menjadi Kawasan Industri Bertaraf Internasional. (*/Red)