Kabarsimalungun.com
JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong perusahaan farmasi BUMN seperti PT Indofarma, melalui anak usahanya PT Farmalab Indo Utama, bisa memperbanyak fasilitas pemeriksaan Covid-19 dengan skema drive thru di berbagai daerah, baik swab antigen maupun PCR. Seperti yang sebelumnya sudah dibuat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II.
“Seiring tingginya penyebaran virus Covid-19, masyarakat semakin menyadari pentingnya melakukan tes terhadap diri pribadi maupun keluarga. Namun kebanyakan dari mereka takut ke rumah sakit karena khawatir malah akan terpapar. Layanan tes Covid-19 secara drive thru merupakan salah satu solusinya,” ujar Bamsoet usai bertemu Direktur Utama PT Indofarma, Arief Pramuhanto, di Jakarta, Jumat (5/2/21).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, selain di bandara, lokasi pemeriksaan Covid-19 drive thru juga harus diperluas ke berbagai pusat kota maupun titik-titik wilayah strategis lainnya, khususnya di berbagai daerah. Mengingat walaupun angka pemeriksaan (testing) Covid-19 di Indonesia sudah melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia/WHO, per Januari 2021 sudah mencapai 290.764 orang/minggu atau sudah melebihi target WHO sebesar 107,69 persen, namun persebaran testingnya belum merata ke berbagai daerah.
“Indofarma dengan kekuatan bisnis dan jaringannya, harus bisa hadir ke berbagai daerah untuk membuat pelayanan pemeriksaan Covid-19 secara drive thru. Karena kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 adalah testing, tracing, and treatment. Semakin banyak warga yang di test dan di tracing, semakin cepat kita memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, selain membantu pemerintah dalam testing dan tracing, Indofarma melalui berbagai anak usahanya juga bisa berkontribusi dalam treatment (pengobatan). Yakni bekerjasama dengan jasa perhotelan, pemerintah daerah, dan Satgas Penanganan Covid-19, untuk menyiapkan tempat isolasi mandiri sekaligus alat kesehatan dan penunjang kesehatan lainnya bagi warga yang terkena Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Pasien OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah ataupun di hotel umum yang bukan disiapkan Satgas Covid-19, justru malah berpotensi menularkan virusnya ke orang lain. Karena itu, pasien OTG seharusnya dikarantina di hotel yang telah disiapkan, dengan prosedur penanganan secara medis,” terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menekankan agar target proses vaksinasi yang dicanangkan Kementerian Kesehatan bisa sukses tercapai. Antara lain vaksinasi terhadap 1,48 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta pelayan publik (TNI, Polri, dan petugas publik lainnya), yang ditargetkan tuntas pada April 2021. Sehingga masyarakat umum bisa segera mendapatkan vaksinasi mulai April 2022.
“Vaksinasi massal bagi tenaga kesehatan yang kemarin dilakukan di Istora Senayan, nantinya juga bisa diterapkan untuk masyarakat umum. Mengingat vaksinasi harus dilakukan dalam waktu singkat dengan sasaran seluas mungkin agar terbentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Terpenting, teknisnya diatur dengan sangat ketat, agar tidak menciptakan kerumunan,” pungkas Bamsoet. (**/Ref)