Kamis 22 April 2021
Kabarsimalungun.com. Batu Bara — Ketua MMKS SMP sekaligus UPTD SMP Negeri I Datuk Limapuluh, Tobok Luhut Situmorang, MPd, mengatakan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Batubara Ir.H.Zahir MAP, nomor: 4202252/15 April 2021, tentang penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi COVID-19 dan SK Disdik Batubara.
“Berdasarkan Surat Edaran Bupati dan SK Kepala Dinas Pendidikan Batu Bara, kegiatan (PTM) Pembelajaran Tatap Muka sudah berjalan,” kata Tobok, Kamis (22/4/2021).
Tentunya keputusan Bupati Batu Bara memberlakukan PTM dengan kombinasi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) membawa angin segar bagi kemajuan pendidikan di Batu Bara, namun begitu penerapan Prokes pendidikan harus yang lebih utama.
Rasa bangga juga diutarakan Sumardi selaku komite sekolah. Sebagai wali murid dirinya merasa senang jika para pelajar dapat melanjutkan pendidikan dengan tatap muka. “Pendidikan itu tidak semua belajar, namun berinteraksi dan bersosialisasi dalam keberagaman juga penting bagi anak didik,” ungkap Sumardi.
Kepedulian Bupati Zahir dan Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus, sambung Sumardi patut diacungi jempol. “Ini membuktikan Bupati dan Kadisdik paham dan peduli akan pentingnya dunia pendidikan demi majunya Batu Bara,” ujarnya.
Di tempat terpisah Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus mengatakan PTM dengan kombinasi PJJ yang diterapkan di Batu Bara juga sudah dibahas Bupati Batubara Ir.H.Zahir MAP dalam sidang paripurna LKJP 2020 di gedung DPRD Batu Bara, Kamis (22/4/2021). Kegiatan ini sudah berjalan sejak Senin (19/4/2021) lalu di 160 sekolah negeri Se-Batu Bara.
“Kunci utama suksesnya PTM kombinasi PJJ adalah memberlakukan protokol kesehatan sesuai SOP yang ditetapkan pemerintah. Secara tidak langsung dunia pendidikan menjadi kunci utama memutus mata rantai pandemi COVID-19,” ungkap Ilyas, yang optimis pemberlakuan program ini akan mengurangi angka putus sekolah.
Hal senada juga diungkapkan orang tua siswa Eka Suryaningsih,SPd. Diberlakukannya PTM merupakan angin segar bagi para orang tua di Batu Bara. Secara psikologis, orang tua merasa senang karena PTM akan mengurangi ketergantungan anak dengan Android, anak-anak dapat bersosialisasi, guru dapat memantau langsung perkembangan pendidikan anak dan mengurangi angka putus sekolah.
“Empat point penting ini sangat disambut antusias para orang tua. Tetapi yang lebih utama semua tenaga pendidik dan siswa harus benar-benar menerapkan Prokes pendidikan,” tegasnya.(*/Martua)