Kabarsimalungun.com. Simalungun – Kampung pulo Nagori Sahkuda bayu Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun butuh perhatian yang serius oleh pemerintah setempat.
Pasalnya akses jalan menuju kampung pulo tersebut sangat sangat memperihatinkan terutama di saat musim penghujan seperti saat ini tidak jauh beda dengan kubangan kerbau. Hal ini terlihat langsung oleh kreu media kabarsimalungun.com saat meninjau langsung kelapangan Rabu 24/11/2021 sekira pukul 10.00 wib.
Penghuni kampung pulo ± 17 kepala keluarga dimana sumber mata pencariannya bertani (bercocok tanam) untuk kehidupan berumah tangga mereka di kampung pulo.
Tetapi sangat disayangkan jalan menuju ke kampung pulo ini jalannya macam kubangan kerbau, pada hal di kampung pulo ada HGU perkebunan PT.Estate Kerasaan yang ± luas nya 17 ha tanaman kelapa sawit, namun kondisi kampung pulo ini seperti tidak diperhatikan sama sekali oleh pihak pemerintah Nagori, dalam hal ini Pangulu Nagori Sahkuda Bayu.
Pemerintah setidaknya memperhatikan dengan keadaan jalan yang sangat parah jangankan mengendarai sepeda motor jalan kaki pun susah.Apa lagi penduduk kampung pulo telah membangun rumah ibadah musholla yang sumber dananya patungan dari masyarakat setempat dan pengerjaannya di lakukan dengan cara bergotong royong.
Ketika awak media datang ke lokasi kampung pulo melintas jalannya sangat parah, kebetulan ketemu dengan salah seorang penduduk kampung pulo bernama Jumbrik Siregar mengatakan “ini lah pak keadaan jalan menuju ke kampung pulo kami,perusahaan PT Estate Kerasaan tidak ada peduli nya kepada kondisi jalan kami yang seperti ini, pada musim hujan dan panen sawit mobil mereka angkut sawit melintas di jalan ini ya semakin parah jalannya”ujarnya.
Menurut Jumbrik Siregar ” pihak perusahaan perkebunan PT Estate Kersaan sama sekali tidak pernah memberikan bantuan terhadap masyarakat kampung kami yaitu masyarakat penduduk kampung pulo” tutur Jumbrik Siregar.( SGN )