Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Provinsi Sumatra Utara, Zonny Waldi mengatakan, kekurangan bantuan sembako kepada masyarakat di Kabupaten Simalungun sudah ditarik oleh penyedia.
Penarikan ini dilakukan setelah sebelumnya anggota DPRD Sumut, Roni Situmorang menemukan kekurangan pada berat masing-masing bantuan sembako tersebut.
“Habis Lebaran akan disalurkan kembali, karena perusahaan menarik kembali bantuan tersebut,” kata Zonny seperti dilansir dari TribunNews Medan.
Adapun bantuan yang disalurkan oleh Pemprov Sumut, yaitu beras dengan berat 10 kg, gula dengan berat 2 kg, kemudian dua liter minyak goreng dan 20 bungkus mi instan.
Namun, Roni Situmorang menemukan kekurangan berat pada beras mencapai 2 kg, dan gula pasir 1/4 kg dari jumlah aslinya.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh sopir truk agar dapat membawa kembali bantuan sembako itu ke gudang di Medan.
Setelah sampai di gudang, ia meminta kepada penyedia agar dilakukannya pengecaman terhadap satu persatu bantuan.
Pengecekan ini dimintakannya, agar tidak ada masyarakat yang kekurangan mendapatkan bantuan.
“Kita sudah minta kepada supir agar dapat memulangkan bantuan dan tidak menyalurkan bantuan yang kurang ini,” ungkapnya.
Roni yang merupakan anggota DPRD Sumut dari Dapil Kabupaten Simalungun mengatakan, tidak menginginkan masyarakat menerima kesusahan saat situasi tanggap darurat ini.
Selain itu, Roni juga meminta kepada seluruh anggota dewan agar dapat mengawasi penyaluran ke daerah pemilihannya masing-masing.
Dirinya tidak menginginkan masyarakat menerima bantuan yang kurang dari pemerintah.
Tidak luput juga, ia menduga bahwa adanya oknum yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk menambah keutungan pribadi.
“Kita menduga bahwa ini adalah tindakan mark up yang telah dilakukan,” jelasnya.