Khawatir Terjadi Banjir dan Roboh, Kinerja Petugas PSDA dan Dam Parit Disoroti Warga.
KabarSimalungun. Perdagangan III – Dam parit (channel reservoir) merupakan teknologi sederhana yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. Teknologi ini suatu cara untuk mengumpulkan/membendung aliran air pada suatu parit (drainage network) dengan tujuan dan fungsinya sebagai ruang kontrol untuk menampung debit air permukaan dan curah hujan. Minggu (19/07).
Namun sangat berbanding terbalik dengan Dam Parit yang berada di aliran parit yang terletak dan membentang di Perluasan Kampung Jawa, Kel. Perdagangan III, Kec. Bandar, Kab. Simalungun dengan Desa Bandar Jawa.
Dam parit yang dibangun tersebut di fungsikan sebagai tempat pembuangan sampah dan penuh semak. Yang lebih mirisnya lagi kondisi Dam parit tersebut sangat tidak terawat dan terabaikan oleh Dinas terkait.
Dari pantauan awak media KabarSimalungun, tampak kondisi Dam parit tersebut sudah hampir roboh dan banyak lubang disekitarnya.Tak hanya itu, sepanjang paritnya sudah sangat dangkal dan penuh semak.Tampak juga lubang menganga di rumah warga bermarga Marpaung, yang bersebelahan langsung dengan kran kontrol Dam parit tersebut. Hal ini sangat mengkhawatirkan terjadinya longsor dan juga membuat banjir melanda rumah warga serta sekolah yang terletak di sepanjang aliran parit tersebut.
” Dari penuturan warga Dedy Syawal, tepatnya berdomisili di Perluasan Kampung Jawa yang sangat berdekatan dengan pintu kran control Dam Parit tersebut, mengungkapkan ” Petugas PSDA yang bertugas tidak pernah datang untuk melakukan control atas Dam Parit tersebut, terkadang isterinya yang datang. Malah kunci control Dam parit tersebut diberikan kepada salah satu warga dan sekarang udah dijebol kuncinya, tutur Dedy kepada awak media.
“Bukan hanya itu, kalau hujan turun debit air membludak, namun pintu kran control tidak dibuka oleh petugas PSDA, sehingga air meluap dan membanjiri rumah warga dan sekolah di Nagori Bandar Jawa, imbuh Dedy.
Lebih lanjut Dedy Syawal menjelaskan, bahwa jembatan penghubung Perluasan Kampung Jawa, Kel. Perdagangan III, Kec. Bandar, Kab. Simalungun dengan Desa Bandar Jawa sudah hampir roboh dan dikhawatirkan akan ambruk. Kiranya pihak PSDA segera membenahinya agar tidak ada korban nantinya. tambah Dedy Syawal.
Hal senada juga dikeluhkan oleh beberapa warga sekitar dan Guru yang bertugas di SD Negeri 091625 yang juga tinggal di Bandar Jawa, Mereka mengeluhkan, harus membersihkan sisa banjir yang menimpa seluruh ruang kelas sekolah, di kala hujan turun. Dalam sebulan ini aja sudah 3 kali kami harus membersihkan sisa banjir yang masuk keseluruh ruangan kelas sekolah Kami, bang.
Selanjutnya air banjir yang masuk ke sekolah kami diperkirakan bersumber dari parit belakang sekolah yang sudah dangkal dan kran kontrol Dam parit yang tidak terbuka pada saat hujan turun, sehingga meluaplah airnya ke sekolah dan kejalan-jalan utama kampung kita ini. keluh mereka kepada awak media KabarSimalungun.
” Kami hanya bisa berharap, agar permasalahan ini menjadi perhatian dinas terkait dan segera di benahi, selanjutnya difungsikan keran kontrol Dam parit, untuk selanjutnya di lakukan pengerukkan parit biar lebih dalam dan petugas PSDA harus benar-benar bekerja, sehingga tidak lagi terjadi banjir pada saat hujan turun, ucap warga sekitar.
Disisi lain awak media melakukan konfirmasi salah satu petugas PSDA bernama Suroto (Anto), Ianya mengatakan ” Kalau mengenai Dam parit yang hampir roboh, serta keran kontrol yang sudah tidak berfungsi sudah lama kami laporkan sama atasan, dan juga sudah diketahui sama mandornya. ucapnya.
” Kalau mengenai kapan mau dibangun, Kami ya gak tahu bang. Kalau orang Abang yang melaporkan ke Dinas PSDA ya percuma saja, gak digubrisnya itu, ucap Anto kepada awak media, Minggu, tanggal (19/07), sekira pukul 10.00 wib, di Jalan diperumahan DL Sitorus, Perluasan Kampung Jawa, Kel. Perdagangan III, Kec. Bandar, Kab. Simalungun.
REDAKSI.