Kabarsimalungun.com. SIMALUNGUN – Pemerintah sampai saat ini tidak mampu mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat, terutama di saat menghadapi hari hari besar baik hari besar agama maupun hari hari besar nasional, hal ini terbukti di saat menjelang hari hari besar kebutuhan bahan pokok masyarakar terus mengalami kenaikan harga yang sangat fantastis, akibatnya berdampak kepada masyarakat kecil golongan ekonomi kelas bawah.
Hasil liputan dan wawancara langsung kepada para pedagang kebutuhan pokok oleh Wartawan media kabarsimalungun.com di Pajak teradisional terminal baru kota Perdagangan menjelang hari pergantian tahun Jumat 31/12/2021 pukul 09.30 wib membuktikan bahwa harga sebahagian kebutuhan bahan pokok masyarakat naik tajam bahkan ada yang mencapai lebih dari 50% dari harga sebelumnya.
Salah seorang pengusaha yang menjual daging ayam dengan berbagai jenis ayam yang tersedia sebut saja namanya bang Uun kepada wartawan menjelaskan, bahwa fluktuasi harga daging ayam sudah mulai mengalami kenaikan sejak menjelang hari Natal yang lalu hingga hari ini Jumat 31/12/2021.
Menurut bang Uun harga daging ayam berbeda beda, ayam potong putih hidup Rp. 30.000,- /kg, ayam potong putih daging Rp 37.000,-/kg, sedangkan harga ayam Merah (eks ayam petelur) Rp 55.000,-/ekor, ayam kampung Rp 60.000,-/kg, menurutnya setock ayam pun tinggal sedikit sebab sejak natal hingga hari ini banyak masyarakat yang belanja daging ayam, tuturnya.
Sementara itu di tempat terpisah pedagang Cabai, bawang merah dan lain boru Pandiangan saat di wawancarai awak media mengatakan, bahwa untuk saat ini harga Cabai merah Rp 45.000,-/kg sedangkan sebelum natal dan menjelang tahun baru Rp 40.000,- /kg, Cabai hijau Rp 52.000,-/kg sedangkan sebelumnya Rp 45.000,-/kg, di katakannya yang mengalami kenaikan tinggi yaitu Cabai Rawit Rp 56.000,-/kg saat ini, sedangkan harga sebelumnya Rp 40.000,-/kg.tuturnya.
Harga kebutuhan telur ayam juga sangat mengalami kenaikan yang luar biasa, hal ini dikatakan salah seorang pedagang telur di lokasi yang sama kepada awak media, sebut saja namanya Dimas (28) warga Kabupaten Labuhan Batu Raya ini setiap harinya berdagang telur di pajak baru terminal Perdagangan.
Kepada awak media Dimas bertutur bahwa harga telur ayam mengalami kenaikan sudah sejak ± satu bulan yang lalu hingga saat ini, harga hari ini menjelang tahun baru ada empat varian telur yang varian tersebut berdasarkan ukuran besar kecilnya telur tersebut.Di katakannya untuk harga yang paling rendah Rp 52.000,-/papan 30 butir, ada yang harga Rp 54.000,-/papan 30 butir dan ada yang harga Rp 56.000,-/papan 30 butir.
Saat ditanya wartawan, apa yang memicu harga telur hingga mengalami kenaikan yang begitu signifikan, Dimas mengatakan ” ini semua di sebabkan akhir akhir ini kebutuhan telur sangat meningkat tajam, hal ini dipicu oleh adanya bansos bansos yang di perogramkan oleh pemerintah, sebagai contoh bantuan pangan non tunai (BPNT) bentuknya kan sembako yang dibagikan kepada masyarakat kurang mampu, dalam paket sembako itu mengikut sertakan telur salah satunya, yang semua itu di suplay oleh pemasok barang ke e-waroeng yang ada di desa desa, tutur Dimas mengakhiri.
Salah seorang warga masyarakat yang lagi berbelanja di pajak teradisional terminal baru Perdagangan Normah boru Pasaribu kepada awak media menuturkan keluhannya, dinkatakannya ” beginilah pak setiap tahunnya yang kami rasakan, asal kami mau merayakan Natal dan Tahun Baru bahan pokok pun naik semua, contohnya telur yang sangat luar biasa pak harganya, biasa Rp 32.000,- per papan saat ini menjadi Rp 56.000,- per papan pak “.
Menurut Normah boru Pasaribu ” kenapalah dari dulu sampai sekarang pemeritah tidak mampu mensetabilkan harga harga kebutuhan pokok masyarakat, asal menjelang hari hari besar pasti harga harga naik semua, tolonglsh kami masyarakat kecil ini, jangan hanya cerita melulu di kursi jabatannya ” tutur Normah boru Pasaribu berwajah sedih.
Di sisi lain pantauan awak media langsung di lokasi tentang pelayanan jasa keuangan perbankan terlihat biasa biasa saja tidak di padati oleh para nasabah baik yang teransaksi melalui kasir maupun teransaksi tunai melalui ATM.Hal ini terlihat di beberapa anjungan bank seperti BRI Cabang Perdagangan, BRI Unit Perdagang, Bank Sumut juga bank Mandiri dan BNI terlihat biasa biasa saja.(tim redaksi)