Foto : Workshop PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI) berlokasi di Perluasan Kp. Jawa. Kec. Bandar, Kab. Simalungun
Simalungun, PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI) mendapat pengerjaan proyek pembangunan di perusahaan PT. Unilever Oliochemical Indonesia (UOI) Sei Mangkei (Marvel-3), namun abaikan permintaan warga lokal untuk memperoleh pekerjaan di perusahaan PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI).
Hal itu disampaikan salah salah satu putra kelahiran Kecamatan Bandar yang sangat getol menyoroti dan mempertahankan tenaga kerja lokal di Kabupaten Simalungun khususnya KEK Sei Mangkei
Sebut saja, Bang Sinaga, selaku ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Aura Keadilan dan Kebenaran Siantar-Simalungun, Ketua organsiasi Perss Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kab. Simalungun menyebutkan sangat miris melihat sifat arogansi dari management PT. Marbun Konstruksi Indonesia yang mengabaikan permintaan dari warga lokal yang ingin bekerja di perusahaan tersebut.
“Beberapa pemuda di sekitaran workshop dan mess staff yang bekerja di PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI) yang berlokasi di Kecamatan, sudah mengadukan nasibnya karena tidak bisa membeli beras dan tidak bekerja, kepada saya.
Lalu saya sampaikan kepada management PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI) bernama Nardi untuk dapat menerima tenaga kerja lokal satatus Helper sebanyak 5 (lima) orang, namun hingga berita ini dipublikasikan tidak ada tanggapan apapun dari Nardi, ucap bg Sinaga.
Selanjutnya, begitu tidak ada tanggapan apapun dari Nardi, bang Sinaga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Rio Hutahean yang mana pada saat komunikasi dengan Azis (Projek Mangaer-red) menyebutkan Rio Hutahean sebagai Humas dari PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI).
“Saya sudah kordinasi dan komunikasi dengan Bang Rio Hutahean, tapi sepertinya beliau tidak respek dengan tenaga kerja lokal, sementara Bang Rio Hutahean ini warga kecamatan Bandar, Nagori Bandar, lokasinya juga bersebelahan tidak jauh dari workshop PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI) yang berada di Perluasan Kampung Jawa, malah disebutkan lagi komunikasi aja yang baik dengan mereka karena ini perusahaan keluarga kita dari pekan baru, miris kali dengernya?, milik keluarganya, akan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk membantu tenaga kerja lokal bekerja di Perusahaan PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI), ucap Bang Sinaga sembari kesal.
Mendengar hasil kordinasi dan komunikasi bang Sinaga dengan Nardi, Rio Hutahean dan Azis, kalangan publik dan warga menilai, management PT. Marbun Konstruksi Indonesia (MKI) telah menempatkan ornag-orang yang tidak kompeten dan terkesan sombong serta tidak peduli dengan kearifan lokal.
Kalangan publik dan warga juga meminta direktur PT. Unilever Oliochemical Indonesia (UOI) KEK Sei Mangkei mengkaji ulang kontrak ataupun sub-kontrak PT. Marbun Konstruksi Indonesia. (tim-red)
(bersambung…..)
Catatan Redaksi :
Apabila ada pihak pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email media kabarsimalungun.com, atau nomor handphone yang ada dalam box redaksi, terimakasih.