Batubara Pukul 13.00.
Kabarsimalungun.com. BATUBARA – Setelah sempat virai jadi pemberitaan media baik cetak maupun online juga media sosial facebook, yang diduga jadi ajang pungutan liar (pungli) di lokasi objek wisata Pantai Sejarah Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara akhirnya di hentikan.
Jelasnya seluruh Wahana yang berada di kawasan Pantai Sejarah tersebut ditutup total usai dugaan pungli yang sempat viral diberitakan media berdasarkan video dugaan pungutan liar di Pantai Sejarah yang diunggah netizen di Facebook.
Kapolsek Lima Puluh AKP Rusdi langsung turun ke kawasan Pantai Sejarah Minggu 31/1/2021 siang. Disana Kapolsek meminta pihak pengelola untuk menutup Wahana Jembatan dan Rumah Pohon.
Dikatakan Kapolsek Lima Puluh, dirinya telah menelpon Azizi selaku Ketua Kelompok Tani Cinta Mangrove untuk meniadakan pengutipan apapun, karena belum ada regulasi yang mengatur untuk hal tersebut.
“Saya tidak mau ada pengutipan apapun di Pantai Sejarah, terutama di wahana jembatan dan rumah pohon, kalau ada yang kutip, saya angkat’, tegas AKP Rusdi saat mengunjungi Pantai Sejarah.
Berdasarkan unggahan video di Facebook yang ditindaklanjuti dengan pemberitaan dan tanggapan tokoh maayarakat, dugaan Pungli yang di lakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab terkesan untuk kepentingan pribadi. Modusnya untuk uang kebersihan dan jaga malam, seperti tertulis pada kotak terbuka.
“Hari ini kita melaksanakan patroli dan pengamanan situasi Kamtibmas di Objek Wisata Pantai Sejarah dan antisipasi terjadinya Pungli dan kejahatan lainnya”, ujar Kapolsek Lima Puluh.
Pada kesempatan itu, Kapolsek dan 5 personil Polsek Lima Puluh menyampaikan himbauan kepada pengunjung wisata agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan (perokes) dan menjaga jarak guna antispasi penyebaran Virus Covid-19. Demikian di katakan Kapolsek Lima Puluh AKP.Rusdi kepada awak media.(*kb)-redaksi.