KABARSIMALUNGUN.COM, MATARAM – Pemerintah telah menetapkan perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali serta beberapa kabupaten kota di Indonesia salah satunya Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Penetapan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan laju perkembangan pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) di Indonesia.
Demikian dikatakan Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., dalam wawancaranya dengan insan media disela-sela melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) kesiapaan ruang isolasi terpadu di desa Kuranji Kecamatan Labuapi Kabuapten Lombok Barat, Rabu (21/7/2021).
Selain melakukan Sidak di Kabupaten Lombok Barat, Sidak juga dilakukan di Keluarahan Cakra Timur Kecamatan Cakranegara Kota Mataram.
Menurutnya, Sidak itu sengaja dilakukan untuk memastikan kesiapan isolasi mandiri terpadu baik di keluarahan maupun desa se Provinsi NTB sebagai salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran Cocid-19 sehingga tidak ada lagi isolasi mandiri di rumah masing-masing, namun akan dikumpulkan dalam satu lokasi sehingga penanganan dan pemantauannya lebih mudah dan terprogram dari tenaga Kesehatan yang ditunjuk sekaligus untuk mengantisipasi kekurangan ruangan isolasi di Rumah Sakit yang disiapkan kabupaten kota. Dengan demikian perkembangan setiap hari bisa diketahui dan dilaporkan,” paparnya.
Danrem 162/WB yang saat itu didampingi Dandim 1606/Mataram Kolonle Arm Gunawan juga menyiapkan makanan dan obat-obatan serta vitamin kepada para penderita Covid-19 khususnya yang tinggal di ruang isolasi mandiri terpadu baik untuk sarapan, makan siang dan malam.
“Ini sebagai bentuk dukungan dan motivasi kepada warga yang terpapar Covid-19. Jika mereka tetap semangat dan ada kemauan untuk menghadapi ujian, in syaa Allah pasti akan sembuh,” ujarnya.
“Saya juga salah satu alumni Covid-19, karena semangat ingin sembuh dan mau mengikuti arahan tenaga Kesehatan, alhamdulillah sembuh seperti sekarang ini dan siap mengabdi lagi kepada masyarakat NTB,” imbuhnya.
Jenderal Bintang Satu itu juga akan terus mendorong desa-desa dan kelurahan untuk menyiapkan rumah isolasi mandiri terpadu sehingga apabila ada warga yang terpapar Covid-19 langsung ditempatkan di rumah tersebut.
“Mari kita terapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap kesempatan dan aktivitas mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan dengan satu Gerakan sehingga Covid-19 segera bisa diatasi dan NTB menjadi zona hijau,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Danrem 162/WB juga membagikan Sembako kepada badan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yg ada di sekitar lokasi Isolasi terpadu, khususnya yg memasakkan makan sehari hari para Pasien Covid-19 yg melaksanaken Isolasi Terpadu di desa desa guna memutar perekonomian di desa desa / kelurahan & sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di situasi Pandemi Covid-19 bagi yg tdk mampu.
Sementara Lurah Cakra Timur I Gusti Ngurah Agung Oke mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang ada dikelurahannya sebelumnya ada 5 orang, sembuh 3 orang dan sisanya 2 orang masih dalam tahap penyembuhan.
“Ada 5 orang yang dinyatakan positif, tapi 3 orang sudah sembuh dan 2 orang lagi masih dalam tahap pemulihan, semoga mereka cepat sembuh dan bisa keraktivitas seperti sediakala,” tutupnya.
Dan tidak kalah perhatian Danrem 162/WB tertuju kepada Nakes yg merawat para Pasien Covid-19 di Rumah Isolasi terpadu di desa desa dgn memberikan Bantuan Obat obatan, vitamin & buah segar Untk di salurkan kepada para Pasien Covid-19 demi mempercepat proses penyembuhannya …
Korem 162/WB tidak akan pernah kendor dlm penanganan Covid-19 di NTB sampai dgn di nyatakan NTB bebas dari bahaya Covid-19.