Hukrim  

Empat Orang Pelaku Pengeroyokan Sabar Manurung Akhirnya Masuk Bui, Arnol Sinaga Apresiasi Kinerja Polres Toba.

Empat Orang Pelaku Pengeroyokan Sabar Manurung Akhirnya Masuk Bui, Arnol Sinaga Apresiasi Kinerja Polres Toba.

Toba, Polres Toba menangkap empat orang di duga pelaku pengroyakan Sabar Manurung. Arnol Sinaga selaku sekjen LSM MARTABAT berikan apresiasi kepada Polres Toba yang sudah bekerja dengan baik dan sangat menjunjung tinggi PROMOTER “Profesional Modern Terpercaya” (19/12).

Keempat tersangka yang sudah ditahan itu, berinisial AM, SM, DM dan LS yang sebelumnya sudah dilaporkan ke Polsek Lumban Julu dan Polres Toba, pasca kejadian pengeroyokan Jumat 11 Desember 2020, di Desa Motung.

Arnold Sinaga, Sekjen LSM Martabat sekaligus pengacara dari Jakarta mengapresiasi tindakan Kapolres Toba, AKBP Akala Fitri Jaya sangat menjunjung tinggi “profesional modern terpercaya” (Promoter) karena menyikapi tegas keluhan dan laporan masyarakat.

Hak itu dapat dilihat dari tindak tegas Kapolres Toba, tidak berapa lama menerima keluhan masyarakat karena keempat tersangka masih bebas berkeliaran, dan berhasil menahan keempat orang tersangka, kata Arnold Sinaga.

“Semoga apa yang dilakukan Kapolres Toba dapat diikuti polres-polres lainnya dalam menyikapi laporan masyarakat,” kata Arnold Sinaga.Kejadian pengeroyokan terhadap Sabar Manurung, salah satu Raja Adat Bius Motung, sempat membuat masyarakat adat Bius Motung Si Opat Marga Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, resah karena pelaku pengeroyokan belum juga ditahan dan masih bebas berkeliaran di sekitar Toba, Kamis (17/12/2020).


KRONOLOGIS KEJADIAN:


Persoalan tersebut bermula ketika pembahasan lanjutan pengadaan lahan Badan Pengelola Otorita Danau Toban (BPODT) di Kantor Desa Motung, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Jumat (11/12/2020).
Pagi itu, Sabar Manurung Raja Bius Motung yang menghadiri undangan Audy Murphy Sitorus, Sekda Kabupaten Toba tersebut babak belur dikeroyok AM dan rekannya.
Sabar Manurung mengatakan, dirinya dikeroyok secara membabi buta saat mempertahankan pendapatnya tentang wilayahnya.

Pengeroyokan terjadi di depan Sekda Kabupaten Toba, dan Kepala Desa.
“Saya langsung dikeroyok AM dan rekan-rekannya, secara membabi buta,” kata Sabar kepada kabarsimalungun.com.


Pertemuan yang diadakan Sekda Kabupaten Toba tersebut dalam rangka pembahasan lanjutan tentang dampak sosial Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) bagi masyarakat di Kantor Desa Motung. Akibat pengeroyokan tersebut, Sabar Manurung babak belur dan luka lebam di bagian pelipis.


Setelah itu, Sabar Manurung pun melakukan visum dan selanjutnya melapor ke Polres Toba. “Selanjutnya, kami melapor ke Polres Toba,” kata Sabar. (Oki Sibagariang)

165 Pembaca
error: Content is protected !!