Kelas Menulis Daring Luncurkan Majalah Digital “elipsis”

Karawang – Kelas Menulis Daring (KMD) yang merupakan komunitas penulis telah meluncurkan majalah digital ‘elipsis’ secara virtual melalui aplikasi zoom, pada Selasa (1/6/21) malam. Majalah ‘elipsis’ merupakan media digital dalam bentuk pdf dengan layout seperti tampilan majalah pada umumnya.

Acara tersebut dihadiri Pemimpin Umum, Muhammad Subhan; Pemimpin Redaksi, Rilen Dicki Agustin; Pemantik Diskusi, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., (Penyair, Mantan Wartawan) dan Firdaus Abie (Pemimpin Redaksi Harian Umum Rakyat Sumbar); serta peserta KMD dari berbagai provinsi di Indonesia.

Menurut Subhan, majalah ‘elipsis’ kategorinya umum, tapi ditujukan 80% untuk peserta KMD, karya-karya mereka dapat disalurkan melalui majalah digital ‘elipsis’. Content-content yang ada di ‘elipsis’ diantaranya, cerpen, puisi, esai, artikel, juga ada beberapa liputan terkait isu-isu terkini.

“Kita akan berdayakan seluruh potensi yang ada di KMD yaitu penulis-penulis yang sudah terlihat mahir menulis,” papar penulis dan pegiat literasi tersebut.

Selain itu, lanjutnya, kita juga akan mengundang penulis-penulis lain untuk mengirimkan karya mereka ke ‘elipsis’. Mengenai definisi ‘elipsis’ sendiri, itu merupakan tanda baca yang berarti jeda pada pembicaraan atau pikiran yang belum selesai.

“Dalam artian ‘elipsis’ adalah pikiran yang terus menerus atau ada harapan untuk terus berjuang. Mudah-mudahan dari ‘elipsis’ ini akan melahirkan banyak karya-karya yang berkualitas terutama dari komunitas KMD,” papar Subhan.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rilen Dicki Agustin, menyampaikan majalah ‘elipsis’ terlahir di tengah maraknya media cetak atau media online yang menutup ruang rubrik sastra dan budaya.

“Harapan saya, tentu dengan hadirnya ‘elipsis’ dapat menampung tulisan-tulisan yang luar biasa khususnya dari peserta KMD dan juga terbuka untuk khalayak umum,” ujar Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas Padang.

Ia juga mengatakan, semoga ‘elipsis’ tetap menjadi ‘elipsis’, bukan titik dan koma. Makna dibalik kata ‘elipsis’ ialah ada yang belum selesai, tergantung, atau perlu diteruskan.

Kemudian, kedua pemantik diskusi, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., dan Firdaus Abie, menyampaikan selamat dan apresiasi untuk tim kreatif KMD yang telah bekerja keras sehingga sukses menerbitkan majalah digital ‘elipsis’. Semoga ‘elipsis’ dapat bertahan dan diterima oleh masyarakat. (*)

Redaksi.

Sumber : DPN PPWI Pusat Jakarta

419 Pembaca
error: Content is protected !!
Exit mobile version