Menjawab Issu Liar Yang Beredar, SMK-N 1 Bandar Masilam Lakukan Tes Urine Kepada Guru Guru

Kabarsimalungun.com || SIMALUNGUN – Terkait adanya issu liar yang berkembang bahwa guru guru di SMK Negeri 1 Bandar Masilam Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun Sumatera Utara terkontaminasi Narkoba, pihak SMK Negeri 1 Bandar Masilam mengundang tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Simalungun untuk melakukan tes urine kepada guru guru guna memastikan benar atau tidaknya para guru guru terkontaminasi oleh Narkoba.

Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala SMK Negeri 1 Bandar Masilam Lelita Sabariaty.S.Pd,M.Pd kepada wartawan Jumat 28/7/2023 pukul 11.00 wib di ruang kerjanya dengan menjelaskan “akhir akhir ini ada issue liar yang tidak bertanggung jawab beredar bahwa guru guru di SMK Negeri 1 Bandar Masilam ada  terkontaminasi atau banyak yang menggunakan Narkoba (narkotika) jenis tertentu, sehingga timbul inisiatip saya untuk mengundang pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) dari Kabupaten Simalungun guna memastikan issue terebut”,tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya “ini dunia pendidikan pak, kita harus benar benar konsentrasi terhadap sistim pendidikan yang berjalan di SMK N1 ini, justru dengan adanya issue tersebut saya rela untuk mengorbankan waktu dan pemikiran bahkan materi, untuk mendatangkan tim BNN dari Kabupaten Simalungun, juga saya berikan pengertian kepada guru guru agar bersedia untuk dilakukan tes urine pada hari ini, tujuannya untuk memastikan ada atau tidaknya guru guru kita yang positip narkoba”, jelasnya.

Menurut Lelita Sabariaty.S.Pd,M.Pd “ini semua seharus tidak sampai seperti ini langkah yang kita tempuh selaku penyelenggara sekolah, namun mengingat sangat santernya issue tersebut bahkan hingga kemedia masa dan demi menjaga nama baik satuan pendidikan di SMK N 1 ini maka upaya bersih bersih harus kita lakukan demi menjaga kepercayaan Pemerintah dan juga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara sekolah ini”, tegasnya kepada wartawan.

Masih menurut Kepala SMK-N 1 Bandar Masilam Lelita Sabariaty.S.Pd M.Pd “jika hanya sebatas issu lainnya mungkin masih dapat kuta tolerir, namun bila sudah menyentuh harkat dan martabat pribadi saya selaku Plt Kepala Sekolah, juga menyangkut harkat dan martabat guru guru dan siswa siswi kita disini, kita harus ambil sikap, sebab bila kita diamkan seakan kita melakukan pembiaran terhadap apa yang terjadi disekolah ini, coba saja bila guru guru sudah dituduhkan menggunakan narkoba, tentunya bagaimana nantinya masa depan siswa siswinya”, tuturnya lembut sambil tersenyum.

Terkait adanya issu tersebut menurut Kepala SMK-N 1 Bandar Masilam “bahwa patut kita duga adanya keterlibatan oknum kita sendiri yang menjual informasi kepada pihak lain tentang tuduhan adanya guru guru disini terlibat penyalah gunaan narkoba, dan itu dapat kita yakini kebenarannya justru pada hari ini kita sengaja lakukan tes urine kepada guru guru kita disini juga termasuk juga oknum tersebut, namun sangat kita sayangkang bahwa oknum tersebut telah kabur melarikan diri sebelum tes urine oleh BNN dimulai”, tegas Lelita Sbariaty kepada wartawan.

Menyikapi hal tersebut menurut Kepala SMK-1 Bandar Masilam “ada apa dan kenapa dia si oknum ini melarikan diri, padahal tadi sudah masuk dia diruangan kerja kita ini, namun begitu tim BNN datang dia langsung permisi ke toilet, namun salah seorang anggota komite sekolah kita ada yang lihat bahwa dia (oknum) menelpon istrinya minta dijeput di sekolah, dan setelah istrinya berada didepan sekolah maka dia langsung keluar melarikan diri, hingga kami datangi kerumahnya yang bersangkutan berikut istrinya tidak berada dirumah”, jelas Kepala SMK-N 1 Bandar Masilam.

Oleh karenanya “kami dari pihak sekolah dan juga komite sekolah akan memberhentikan oknum ini dari sekolah, sebab kami yakini bahwa dengan melarikan diri saat akan dilakukan tes urine berati yang bersangkutan sudah merasa bersalah dan takut bila dites urine hasilnya posistip, sebab kami disini segenap jajaran penyelenggara pendidikan di SMK-1 Bandar Masilam ini tidak ingin ada salah satu saja anggota sekolah ini yang terlibat penyalah gunaan narkotika”, kata Lelita Sabariaty.

Untuk lebih jelasnya pak kata Plt Kepala -N 1 Bandar Masilam Lelita Sabariaty.S.Pd,M.Pd yang juga merupakan alumni Pasca Sarjana Program S2 Universitas Nomensen ini “coba bapak tanya aja langsung dengan pihak BNN Simalungun yang barusan melakukan tes urine kepada guru guru kita yang ada disini, sebab kalau saya yang menyampaikan bisa saja dugaan sepihak adalah merupakan sekenario saya sendiri, silahkan bapak tanyakan aja langsung, kebetulan tim BNN Simalungun masih ada sama kita disini”, pungkas Lelita Sabariaty.S.Pd,M.Pd kepada wartawan.

Terpisah Tim BNN Simalungun yang dipimpin oleh Romince Sitorus.S.Km, beserta anggota Doni Sitorus,S.Keb,ners, Primando Sinaga.S.Keb,ners, saat ditanya oleh wartawan tentang hasil tes urine guru guru, Romince Sitorus.S.Km menjelaskan “tadi kita baru saja melakukan tes urine keoada benerapa orang guru di SMK-N 1 ini, tadi ada 9 (sembilan) orang guru yang kita tes urinenya, dari hasil tes urine tersebut dari 9 orang guru guru semua dinyatakan negatip (tidak terkonfirmasi) menggunakan Narkoba”, jelas Romince Sitorus.S.Km.

Menurut kami dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Simalungun “langkah yang ditempuh oleh ibu Lelita Sitorus.M.Pd ini selaku Plt Kepala Sekolah acalah langkah yang patut diacungi jempol, sebab ini semua menyangkut masa depan anak anak didik kita disini, oleh karena itu kami dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Simalungun mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Plt Kepala Sekolah juga guru guru semua yang ada disini, sebab sebagaimana yang kita ketahui bahwa penyalah gunaan narkotika saat ini sedang ramai ramainya menerpa usia remaja yang masih duduk dibangku sekolah”,kata Romince Sitorus.S.Km.

Oleh karenanya menurut Romince Sitorus “hari ini juga sekaligus ada kesempatan kami langsung sosialisasikan tentang bahaya penyalah gunaan narkoba kepada siswa siswi yang ada disini, tujuan agar siswa siswa disini dapat mengetahui dan mengantisipasi diri atau menjaga diri masing masing untuk berani mengagakan ‘TIDAK’ terhadap narkoba, dan sekaligus juga kita sampaikan bagaimana upaya untuk menghindar dari rayuan pengguna narkoba, agar siswa siswi tidak terjebak dengan kejahatan penyalah gunaan narkoba”,jelas Romince Sitorus.S.Km kepada wartawan.(as-red)

424 Pembaca
error: Content is protected !!