Hukrim  

Oknum Polisi Seliweran Lagi di PN Jakbar, Alumni Lemhanas: Kapolres Harus Bina Bawahannya

Oknum Polisi Seliweran Lagi di PN Jakbar, Alumni Lemhanas: Kapolres Harus Bina Bawahannya

Jakarta – Berikut adalah video detik-detik dua polisi dari Polsek Kalideres yang hadir ke PN Jakarta Barat, pada Senin, 26 Oktober 2020, sekira pukul 14.00 wib. Salah satu polisi, yang mengaku bernama Boby, dipertanyakan kehadirannya ke pengadilan menyaksikan persidangan 4 wartawan media online bidikfakta.com oleh rekan-rekan media. Boby yang mengatakan dirinya diperintah Kanit Polsek Kalideres untuk hadir ke PN Jakbar berusaha menghindar dari kejaran dan pertanyaan wartawan.

Diduga ia tidak mengantongi surat tugas, polisi bertampang kumal itu melipir keluar dari gedung PN Jakbar. Akhirnya, yang bersangkutan menghilang di ramainya lalulintas di depan gedung pengadilan.

Sementara itu, temannya juga menghilang entah kemana. Para wartawan yang hadir di PN Jakbar untuk menyaksikan sidang pembacaan duplik, tidak ketemu oknum polisi tersebut saat akan dikonfirmasi terkait tujuan kehadirannya di pengadilan saat itu.

Sebagaimana diketahui, hari ini Senin 26 Oktober 2020, akan digelar persidangan ke-10 atas 4 orang wartawan media online bidikfakta.com. Agenda persidangan kali ini adalah mendengarkan duplik (jawaban atas replik/bantahan JPU) dari pengacara keempat wartawan, Dolfie Rompas, S.Sos, SH, MH.

Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke yang turut mewawancarai polisi “nyasar” dari Polsek Kalideres itu mempertanyakan kinerja pimpinan Polsek Kalideres yang tidak cermat dalam memberikan penugasan kepada anggotanya. “Ini harus menjadi perhatian pimpinan Polri agar mereview kinerja pimpinan Polsek Kalideres, jika tidak professional dalam menjalankan tugasnya sebagai Kanit, Kapolsek, dan jabatan lainnya, sebaiknya dilakukan penggantian personil dengan yang lebih berkualitas dan bermental baik. Jangan biarkan uang rakyat dihabiskan oleh oknum-oknum anggota yang tidak paham tupoksinya itu,” tegas Alumni PPRA-48 Lemhanas RI tahun 2012 ini.

Setiap anggota polisi, lanjut Wilson, dalam melaksanakan tugas harus membawa surat tugas dari pimpinannya. Penugasan pengamanan di suatu tempat, termasuk pengadilan, tentunya harus berdasarkan permintaan pengamanan dari pihak yang akan diamankan. “Persidangan wartawan aman-terkendali, PN Jakbar tidak meminta pengamanan dari Polsek Kalideres, mengapa mereka petantang-petenteng seliweran di pengadilan? Aneh benar polisi zaman ini,” ujar Wilson penuh tanda tanya.

Kepada Kapolres Jakarta Barat, alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad-21 ini menyampaikan harapan agar lebih serius membina bawahannya. “Saya berharap Kapolres Jakarta Barat, Kombespol Audi Latuheru, memberikan atensi atas kinerja buruk anggotanya di lapangan. Kalau tidak mampu membina bawahan, sebaiknya berhenti jadi Kapolres agar uang negara yang didapatkan dari hutang luar negeri dapat dihemat dan tidak memberatkan rakyat untuk mengembalikan hutang tersebut,” jelas Wilson Lalengke yang menyelesaikan studi pasca sarjananya di bidang Global Ethics dari Birmingham University, Inggris, ini. (APL/Red)

180 Pembaca
error: Content is protected !!
Exit mobile version