Optimalisasi Kapasitas dan Kualitas Petugas Pemasyarakatan Melalui CMT dan LMT
Jakarta, 16 Juni 2021 – Pembinaan secara bertahap bagi petugas Pemasyarakatan, baik di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), mampu mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas diri mereka. Demikian disampaikan oleh Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Thurman Hutapea, dalam Konsultasi Teknis Pengelolaan Konflik dan Kecakapan Manajemen Hidup atau Conflict Management Training dan Life Management Training (CMT dan LMT) Bagi Petugas dalam Rangka Pembinaan, Pendidikan dan Rehabilitasi Narapidana Resiko Tinggi (High Risk) tahun 2021 yang diselenggarakan di Orchardz Hotel Jakarta, Rabu (16/6).
“Peningkatan kapasitas dan kualitas diri petugas Pemasyarakatan dalam pembinaan narapidana khususnya napiter itu sangat penting,” tegas Thurman.
Thurman menambahkan, petugas Pemasyarakatan dituntut untuk bisa menjadi role model sosial yang positif, yang mampu memahami hubungan antara petugas dan narapidana, serta bagaimana konflik diselesaikan secara produktif. Tak lupa, bagaimana petugas mampu mengajarkan kepada rekan sesamanya dan narapidana untuk bisa menanggapi konflik dan menunjukkan rasa saling menghormati.
“Kalau di Lapas/Rutan itu, kita menjadi pengawas bagi narapidana. Tapi kenyataannya malah narapidanalah yang mengawasi kita, jadi kita sebagai petugas harus selalu waspada dan mampu menjadi pembina bagi mereka,” tambahnya.
Diikuti oleh 50 peserta, kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menyalurkan pengetahuan dan keterampilan terkait Pengelolaan Konflik dan Kecakapan Manajemen Hidup kepada petugas Pemasyarakatan. Melalui kegiatan ini, petugas di Lapas dan Rutan diharapkan dapat menjadi trainer dan menyalurkan keterampilannya kepada rekan-rekan petugasnya di satuan kerja masing-masing, utamanya pada Lapas/Rutan yang di dalamnya terdapat narapidana risiko tinggi.
Di akhir sambutannya, Thurman meyampaikan terima kasih dan mengapresiasi seluruh peserta dan peneyelenggara atas terlaksananya kegiatan konsultasi teknis ini. “Semoga melalui kegiatan semuanya dapat menjadi petugas-petugas yang andal, terampil, dan kompeten dalam mengelola konflik dan mengembangkan kecakapan hidup. Saya juga sangat berharap, kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi bangsa dan negara. (*)