Wabah Ulat Gerayak Menyerang Tanaman Ubi Milik Masyarakat Di Kecamatan Bandar Masilam 

10 Hektar Tanaman Ubi Gundul Daunnya Dalam waktu Satu Minggu

Kanarsimalungun.com || SIMALUNGUN – Belum pernah terdeteksi sebelumnya tentang adanya wabah ulat Gerayak bagi petani Ubi Kayu, bahkan dalam kurun waktu lima dasa warsa atau lebih sebelumnya masyarakat tidak pernah mendengar adanya wabah atau musuh tanaman ubi kayu yaitu ulat Gerayak, yang mampu meludeskan daun tanaman ubi kayu dalam jumlah yang sangat luas serta dalam tempo yang secepat itu.

Hal ini terjadi di Nagori/Desa Bandar Gunung Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, sepuluh hektar lebih tanaman ubi kayu yang terserang wabah hama ulat Gerayak, sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan bagi warga setempat, sebab seumur-umur didaerah ini Kecamatan Bandar Masilam baru kali ini masyarakat menyaksikan langsung seperti apa ganasnya wabah hama ulat Gerayak ini memakan daun ubi kayu.

Menyikapi adanya wabah hama tanaman ubi kayu tersebut, Camat Bandar Masilam bersama Pemerintah Nagori Bandar Gunung dan Bandar Masilam II, setelah mendapat laporan dari warga tentang adanya wabah hama tanaman ubi kayu tersebut langsung berkordinasi dengan pihan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun dan Perovinsi Sumatera Utara.

Selasa, 6/5/2025 pukul 09.00 Wib, Camat Bandar Masilam Ida Royani Damamik.S.Pd,.M.Ap yang didampingi beberapa orang stafnya, juga didampingi Pangulu Nagori Bandar Gunung Ahadi Cik.S.Pd, Pangulu Nagori Bandar Masilam II M.Nasir, meninjau langsung kelokasi tanaman ubi kayu milik bapak Werly Wiliem Siregar yang terserang wabah hama ulat gerayak  di Nagori Bandar Gunung, sekaligus bersama dengan Dinas Pertanian Simalungun bapak Muliono.SST dan dari pihak POPT (Pengamat Orgasme Pengganggu Tanaman) bapak Heri Muliono dari Kantor UPTD PTPH Medan.

Camat Bandar Masilam Ida Royani Damanik.S.Pd,.M.Ap mengatakan “setelah mendapat laporan dari pemilik tanaman ubi kayu ini kita langsung kordinasi dengan pihak-pihak terkait, sebab bila kita lihat langsung seperti ini dapat kita pastikan bahwa wabah hama ulat Gerayak ini sangat luar biasa dalam menyerang tanaman ubi kayu, dalam waktu dua atau tiga hari saja sudah ludes atau gundul daun ubi milik warga ini dalam jumlah puluhan hektar”, ucap camat Bandar Masilam.

Dikatakan oleh Camat “justru hari ini kita langsung turun kelapangan bersama pihak UPTD PTPH Medan khususnya dibidang hama, sebab wabah hama seperti ini sangat perlu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah khususnya pihak dinas pertanian Kabupaten Simalungun, sebab hanya pihak mereka yang mengerti bagaimana penanggulangannya, dan kita berharap kiranya pihak Dinas Pertanian Simalungun, khususnya pihak POPT dapat segera memberikan solusi bagaimana cara membasminya, sebelum menular ke daerah lain”, jelas camat Bandar Masilam.

Pihak UPTD PTPH bidang POPT (Pengamat Orgasme Penggangu Tanaman) Heri Muliono mengatakan “memang wabah hama seperti ini yaitu Ulat Gerayak baru kali ini terjadi khususnya di wilayah Kabupaten Simalungun, Ulat Gerayak ini memang populasinya sangat cepat dan berkembang biak di tanah, contohnya berawal dari Kupu-kupu yang bertelur ditanah, kemudian menetas ditanah, lalu jadi ulat Gerayak ini, dan ulat gerayak ini butuh makanan sebelum dia jadi kepompong, maka dia akan menyerang tanaman apa saja yang ada di sekitarnya, kemudian dari kepompong pecah menjadi kupu-kupu lagi”, ujar Heri Muliono.

Dijelaskannya, “setelah tadi kita melakukan observasi lapangan maka ini sudah masuk dalam kategori wabah yang harus dengan segera dilakukan penyemprotan oleh pemilik tanaman ubi kayu tersebut, dengan menggunakan alat semprot sepesial yang dapat menjangkau jauh ketengah-tengah tanaman ubi kayu ini, kemudian dengan menggunakan obat Insektisida atau sejenisnya yang sesuai untuk ini, agar ulat-ulat gerayak tersebut tidak sempat menjadi kepompong, sebab bila sempat jadi kepompong dan jadi kupu-kupu maka akan semakin besar dan banyak polulasinya”, jelas bapak Heri Muliono.(as)

278 Pembaca
error: Content is protected !!