Kabarsimalungun.com || BATU BARA — Guna memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, serta Pemkab Batu Bara memberikan edukasi berperilaku hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Pemkab Batu Bara melalui Dinas Kesehatan P2KB melakukan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) kepada masyarakat dan juga di seluruh OPD/Perkantoran.
Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. Deny Syahputra menjelaskan, bahwa Penyakit Tidak Menular ini merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
“Pada perjalanan awal, PTM sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika seseorang tersebut mengidap PTM. Hal tersebut membuat kesadaran untuk memeriksakan diri dengan mendeteksi dini kurang. Sehingga banyak yang periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini,” ungkap dr. Deni dikonfirmas Selasa (12/09/2023).
Secara umum faktor risiko penyakit tidak menular ini dibagi dalam tiga kelompok, yakni faktor risiko gangguan metabolik, faktor risiko perilaku, dan faktor risiko lingkungan.
Faktor risiko utama PTM adalah faktor metabolik atau tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas, dislipidemia, gangguan fungsi ginjal, malnutrisi pada maternal seperti perilaku diet, merokok, resiko kesehatan kerja, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan faktor lingkungan seperti polusi udara, kekerasan, kemiskinan.
Melihat semakin mengkhawatirkannya faktor resiko penyakit tidak menular, khususnya faktor metabolik dan faktor perilaku, maka diperlukan upaya-upaya strategis diantaranya peningkatan upaya promotif dan preventif serta edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan faktor risiko.
“Upaya lainnya kita juga melakukan peningkatan skrining dan deteksi dini PTM di semua puskesmas, penguatan upaya pemberdayaan masyarakat terkait pengendalian penyakit tidak menular, perbaikan mutu pelayanan, dan peningkatan aksi multisektoral terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS),” terang dr. Deny.
Secara umum, kata dr. Deny tujuan ini dilakaukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
“Sedangkan tujuan khususnya, meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat terkait penyakit tidak menular, dan meningkatnya capaian deteksi dini faktor resiko PTM,” jelasnya.
Sedangkan sasaran kegiatan pelaksanaan gerakan pengendalian penyakit PTM Prioritas (diabetes militus, hipertensi, jantung, stroke, kanker, PPOK ) adalah masyarakat usia diatas >15 tahun .
dr Deny mengungkapkan strategi pecapaian deteksi dini PTM ini dilaksanakan di Puskesmas, Posbindu, Desa, tempat kerja/Institusi dengan cara pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat, co analyzer (bagi perokok).
Kemudian ada sasaran diabetes militus sebanyak 5.963 orang/tahun dengan capaian s/d bulan Agustus sebanyak 1.955 orang atau (33%). Sasaran Hipertensi sebanyak 79.711 orang/ tahun dengan Capaian s/d Agustus sebanyak 6.145.Orang atau (8.%). Sasaran Usia Produktif sebanyak 215.481 orang/tahun dengan capaian 17.680 orang atau (8%).
Sementara itu Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Budi Junarman Sinaga, S. Km, M. KM mengungkapkan
Pemeriksaan ini dilakukan di beberapa OPD, dengan jumlah dari Dinas Perhubungan 43 orang, Dinas Perijinan 30 orang, Satpol PP 32 orang, Inspektorat 43 orang, Kantor Camat Datuk Lima Puluh 38 orang, Kantor Camat Datuk Tanah Datar 25 orang, Kantor Camat Air Putih 46 orang, Kantor Camat Lima Puluh Pesisir 25 orang, Kantor Camat Tanjung Tiram 19 orang, dan Polsek Medang Deras 20 orang.(Martua)