Kabarsimalungun.com || BATU BARA — Capaian angka stunting di Kabupaten Batu Bara tahun 2024 mendatang diproyeksikan sebesar 12%.
Proyeksi tersebut diicapai melalui inovasi Gema Penting (Gerakan Bersama Penurunan Stunting) yang disponsori Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes PPKB).
Proyeksi tersebut diungkapkan Bupati Batu Bara Zahir melalui Plt Ka. Dinkes PPKB Kabupaten Batu Bara dr Deni Syahputra, Rabu (4/10/23).
“Kita optimis melalui Gema Penting angka stunting di Kabupaten Batu Bara dapat diturunkan hingga mencapai 12% atau dibawah target nasional sebesar 14%”, ucap dr Deni.
Dikatakan dr Deni, inovasi Gema Penting yang masuk nominasi Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 tidak hanya dilaksanakan oleh dinas yang dipimpinnya.
“Gema Penting dilaksanakan dengan melibatkan berbagai OPD dan lintas sektoral termasuk swasta dalam pelaksanaannya. Bahkan secara lisan Bupati Batu Bara sudah memberi instruksi kepada berbagai OPD hingga Camat dan Lurah/Kepala Desa agar membantu pelaksanaannya”, ungkap dr Deni.
Masih menurut dr. Deni berbagai OPD yang terlibat dalam gerakan ini diantaranya Dinas Sosial, Dinas PUTR, Dinas Perkim LH, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi UKM, Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Perindag Naker) serta lintas sektoral seperti PKK, perusahaan swasta dan BUMN.
“Sebagai contoh, Dinas Perkim LH tentu memberikan bantuan menciptakan permukiman dan lingkungan yang bersih dan sehat. Dinas Koperasi UKM dan Dinas Perindag Naker tentu dengan menciptakan usaha bagi kepala keluarga sehingga mampu memberikan asupan gizi yang cukup kepada bayi mereka. Itu hanya contoh”. beber dr Deni.
“Selain yang disebutkan tadi, melalui Bidang KB kita lakukan bimbingan kepada calon pengantin. Disana petugas akan memberikan pemahaman kepada mereka tentang persiapan kehamilan, makanan selama kehamilan dan pengaturan jarak kelahiran serta penanganan bayi yang baru lahir”, kata dr Deni.
Bahkan untuk lebih mengefektifkan gerakan bersama penurunan Stunting,
dr Deni mengatakan pihaknya menempuhnya lewat dua program utama.
“Program pertama adalah dapur dahsyat yang dananya merupakan sedekah seluruh ASN Pemkab Batu Bara sesuai pangkat dan golongan. Juga dari perusahaan seperti PT Inalum yang juga menyisihkan sebagian gaji karyawan mereka”, sebutnya.
Sedangkan pengelolaan dana baik dari ASN maupun karyawan PT Inalum dikatakan dr Deni diserahkan kepada PKK Desa. PKK Desa akan menyiapkan dapur untuk memberi makanan tambahan kepada bayi dibawah usia 5 tahun.
Selain itu melalui program kedua dr Deni menyebutkan pihaknya memanfaatkan bantuan Kemenkes berupa program makanan tambahan (PMT). Dana ini disebutkan dr Deni dikelola bidang KB melalui Posyandu dengan pemberian makanan dan suplemen tambahan kepada balita dan ibu hamil.
“Jadi dengan langkah-langkah tersebut kita optimis angka stunting kita mencapai 12% pada tahun 2024 mendatang”, pungkas dr. Deni Syahputra.(Martua)