Mantan Pangulu Dua Priode SUPARMAN Siap Maju Kembali di Pilpanag Yang Akan Datang

Kabarsimalungun.com || SIMALUNGUN – Meskipun pelaksanaan pemilihan pangulu (pilpanag) 248 Nagori di Kabupaten Simalungun sampai saat ini belum mendapat kepastian kapan akan dilaksanakan, namun dirinya sudah bertekat dan memastikan akan maju kembali menjadi salah satu calon pangulu di Nagori Bandar Rejo Kecamatan Bandar masilam Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

Hal ini diungkapkan Suparman selaku tokoh masyarakat yang juga merupakan mantan pangulu selama 2 (dua) periode di Nagori Bandar rejo Kecamatan Bandar masilam, pada saat bincang bincang pada acara Coffee Night di A & E Coffee jalan Pesantren Huta I Bandar rejo Kecamatan Bandar masilam didampingi Pejabat Pangulu Bandar tinggi Samsiadi.S.sos.i.M.si Rabu malam 28/9/2022 pukul 20.00 Wib.

Dikatakannya ” kita selaku warga masyarakat yang berperan aktif dalam keberlangsungan kehidupan masyarakat nagori Bandar rejo ini baik dibidang sosial buadaya, pembangunan juga dibidang spiritualitas punya tanggung jawab yang sama dalam menyikapi berbagai persoalan, terutama hal hal yang berkenaan dengan laju pembangunan, baik pembangunan fisik matrial maupun pembangunan mental spiritual warga kita ” tuturnya.

Diruturkannya ” saya jadi pangulu selama dua priode sejak Bandar rejo devinitif menjadi Nagori setelah dimekarkan dari Nagori induk Bandar tinggi tahun 2000 yg lalu, pada tahun 2001 tepatnya di Agustus 2001 saya mencalonkan diri menjadi pangulu disini, dan insya Allah saya terpilih dengan memperoleh suara terbanyak yang dilantik bulan Pebruari 2002, kemudian tahun 2008 saya mencalon kembali juga masih terpilih kembali hingga 14 Juli 2014, mengingat adanya peraturan yang tidak memperbolehkan untuk tiga priode, maka saya habis masa jabatan di tahun 2014 ” seraya minum coffee.

Selanjutnya dikatakan oleh Suparman ” waktu saya awal hingga akhir menjabat pangulu tidak ada yang namanya Dana Desa (DD), juga honor pangulu dan tungkat nagori masih terlalu minim, itupun penerimaan honornya sampai 4 bulan sekali baru kita terima dari Pemkab Simalungun, itupun syaratnya harus mencapai persentase dalam penyetoran PBB, sama halnya dengan dana untuk pembangunan fisik di Nagori tidak ada ditanggung oleh pemerintah pusat seperti saat ini ada Dana Desa (DD), yang ada pada waktu itu dana BPNK dan P2KT yang jumlahnya juga terlalu minim dalam satu tahun sekali ” kata Suparman.

Dilanjutkan oleh Suparman ” perlu saya tegaskan bahwa saya awal jadi Pangulu di Bandar rejo ini jangankan bangunan fisik lainnya, kantor Pangulunya saja pun belum ada, hingga numpang di bekas bangunan KUD yang kita manfaatkan, namun berkat kegigihan kita menjalin kerjasama dengan semua elemen masyarakat yang ada, terutama dengan pihak Pimpinan Pesantren Buya DR.Syekh Salman Daim pada waktu itu dan bapak almarhum H. Kh. Juri kita berhasil membangun Kantor Pangulu hingga dua tingkat seperti yang kita lihat saat ini, berikut pengadaan isi kantornya ” tegas Suparman dengan nada santai.

Hal ini tentunya menurut Suparman ” adanya kemauan dan kemampuan sebagai seorang pemimpin untuk siap menyumbangsihkan segenap kemampuan dan menggali potensi yang ada di Nagori Bandar rejo ini, tidak hanya semata mata menunggu apa yang diberikan pemerintah seperti saat ini ” sambungnya.

Pada waktu itu kata Suparman ” kita jadi Pangulu hanya dibekali kepercayaan oleh masyarakat dan Selembar SK dari Bupati Simalungun, namun semua dapat berjalan dengan baik bahkan banyak capaian capaian prestasi yang bisa kita persembahkan buat masyarakat juga buat pemerintah pada umumnya ” tegas Suparman.

Sebagai contoh dijelaskan oleh Suparman ” dulu honor Kaur dan Gamot atau dalam istilah lain disebut tungkat Nagori itu honornya  terlalu minim sekali bahkan dapat dibilang tidak ada , tetapi kinerja aparat nagori pada waktu itu memang benar benar dapat dipertaruhkan, contohnya lagi sistem pelayanan kantor waktu itu masih manual menggunakan mesin ketik, tidak ada laptop tidak ada Wifi juga tidak ada androit, namun semua tugas pemerintahan berjalan dengan baik” ujarnya.

Dibandingkan saat ini oleh Suparman ” honor gamot pada waktu itu bisa dibilang tidak ada hanya semangat pengabdian semata, namun dengan semangat kekompakan kerja semua berjalan dengan baik, contohnya dulu kami PBB itu setiap tahunnya pasti mencapai antara 90 hingga 100 %, itu semua berkat kerja keras pangulu dan gamot, jadi bila kita bandingkan dengan kondisi saat ini yang kesemuanya sudah ditanggung oleh pemerintah, belum ada apa apanya jika kita bandingkan dengan situasi pada waktu itu, atau dalam kata lain Bandar rejo ini jauh mengalami ketertinggalan diberbagai dimensinya ” tegas Suparman.

Saat ditanya oleh wartawan, kira kira apa yang melatar belakangi hingga kembali maju menjadi calon pangulu pada priode yang akan datang, dan apa target yang akan dikerjakan atau yang menjadi super prioritas bila terpilih nantinya…? Suparman kembali menegaskan

” kita tidak usah muluk muluk mengobral janji, tetapi yang jelas kenapa saya tertarik akan maju kembali, sebab kalau pada waktu itu waktu saya masih jadi Pangulu tidak ada bantuan yang sifatnya begitu besar ditanggung oleh pemerintah pusat, tetapi kami bisa membangun dengan kekuatan masyarakat Bandar rejo ini sendiri, nah pada saat ini kita tahu persis semua kebutuhan Nagori itu ditanggung oleh pemerintah baik pemerintah pusat melelui Kementrian Desa yang bersumber dari APBN, maupun melalui Pemerintah Kabupaten yang bersumber dari APBD, namun hasilnya selama bertahun tahun kita lihat apa Bandar rejo ini ada mengalami perubahan kemajuan..?, bahkan bila kita cermati secara mengeluruh terlihat Bandar rejo ini semakin kumuhkan adanya ” tegas Suparman.

Ditegaskan kembali oleh Suparman, apa yang menjadi super prioritas bila terpilih nanti, kata Suparman

” pertama apa yang menjadi super prioritas bila saya nanti terpilih kembali, pertama peningkatan sumber PAD lokal Nagori Bandar rejo, sebagai contoh pengutipan dan penerimaan PBB wajib mencapai 100 % atau  minimal bisa mencapai 90 % sebelum tanggal jatuh tempo, kemudian mengakomodir semua bentuk keluhan masyarakat pelaku Usaha dan mengembangkan UMKM, sebab dari UMKM ini merupakan sumber energi bagi pemerintahan nagori, meningkatkan kesadaran masyarakat agar berperan aktif dibidang pembangunan Nagori, mendisiplinkan kinerja perangkat Nagori sesuai tupoksinya masing masing “

“kedua apa yang menjadi super prioritas yaitu menempatkan Dana Desa (DD) yang tepat sasaran, terutama keadaan inprasetruktur jalan Nagori kita sangat sangat hancur, jadi Dana Desa itu sepenuhnya untuk pembangunan inprasetruktur jalan Nagori, bukan untuk yang lain yang kita anggap tidak penting, contoh jalan ke Kuburan itu kan bukan skala prioritas, jalan peroduksi itu juga bukan skala prioritas, sebab jalan itu hanya dinikmati oleh orang orang tertentu saja, oleh karenanya kita akan fokus ke inprasetruktur jalan Lintas Nagori, agar Nagori Bandar rejo ini tidak semakin hari semakin terlihat kumuh seperti yang kita lihat saat ini ” tegas Suparman mengakhiri dengan antusias.(tim-red)

727 Pembaca
error: Content is protected !!